4. Kolaborasi dan Diskusi: Fasilitasi diskusi kelompok di mana anak-anak dapat berbagi ide, hasil, dan proses yang mereka lalui.
5. Refleksi dan Evaluasi: Setelah kegiatan, diskusikan bersama anak-anak tentang apa yang mereka pelajari dan bagaimana mereka dapat menerapkannya.
Contoh Kegiatan STEAMÂ
- Eksperimen Air: Anak-anak melakukan eksperimen sederhana untuk melihat bagaimana air mengalir, sambil belajar tentang siklus air.
- Kreasi Seni dengan Bahan Daur Ulang: Anak-anak membuat karya seni dari bahan daur ulang, belajar tentang kreativitas dan pentingnya menjaga lingkungan.
- Membangun Jembatan Mini: Menggunakan bahan sederhana, anak-anak belajar konsep teknik dengan membangun jembatan mini dan menguji kekuatannya.
Kesimpulan
Pembelajaran berbasis STEAM di PAUD memberikan pengalaman belajar yang menyeluruh dan menarik bagi anak-anak. Dengan mengintegrasikan sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika, anak-anak tidak hanya belajar teori tetapi juga menerapkannya dalam praktik. Pendekatan ini mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan masa depan dengan kreativitas dan keterampilan berpikir kritis yang kuat. Dengan demikian, STEAM menjadi bagian penting dalam pendidikan anak usia dini yang mendukung perkembangan holistik anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H