Di antaranya yang berhasil saya potret adalah bersih. Tidak terlihat sampah-sampah berserakan dimana-mana. Sampah yang terlihat hanyalah daun kering dari pepohonan yang rindang di setiap pinggiran jalan dan sudut-sudut kota.
Kendaraan bermotor roda empat berjalan tertib, tanpa hiruk pikuk klakson dari bermacam-macam kendaraan, penumpang MRT naik dan turun di tempat yang sungguh nyaman. Pejalan kaki tertib di jalan yang sudah khusus disediakan.
Hanya sesekali saya melihat tak banyak kendaraan bermotor roda dua melintas. Itupun saya lihat penumpangnya seperti seorang petugas polisi lalu lintas. Entah ada track khusus di Kota itu atau memang sedikit yang menggunakan kendaraan bermotor roda dua. Pertanyaan itu belum sempat saya tahu jawabannya hingga kini.
Saat menunggu lampu hijau untuk pejalan kaki menyala. Semua pejalan kaki berderet antri di samping jalan. Ketika lampu hijau sudah menyala, mereka berjalan rapi, tidak saling mendahului, jikalaupun ada yang mendahului sangatlah tertib.
Pada saat momen itu saya abadikan, hasil gambarnya saya amati,,hemm...persis seperti rombongan peserta didik Taman kanak-kanak saat berjalan di luar sekolah dengan bimbingan gurunya, tertib, rapi, dan disiplin  hehe... .
Namun hal yang paling utama adalah timbulnya sebuah renungan. Betapa luasnya dunia ciptaan Allah Yang Maha Kuasa, betapa beragamnya warna warni dunia, betapa semakin kecilnya diri ini di hadapan Dia Yang Maha Pencipta. Berlibur sebagai sarana lebih mensyukuri segala anugerah-Nya.
Cirebon, 03012020
Novi Nurul Khotimah