Tulisan ini diawali ketika aku mulai mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah di sekolah yang sekarang aku pimpin. Tepatnya terhitung mulai tanggal 28 Desember 2012 dalam Surat Keputusan Walikota. Namun aku sendiri mulai tugas di sekolah pertengahan bulan Januari tahun 2013. Hal ini disebabkan oleh penyelesaian tugas-tugas di sekolah yang akan aku tinggalkan dan melaksanakan serah terima jabatan dengan kepala sekolah pengganti. Begitupun dengan kepala sekolah yang akan kugantikan.Â
      Ada beberapa pesan yang kucatat pada saat serah terima jabatan. Pesan-pesan itu lebih ke masalah-masalah yang akan kuhadapi ke depan selama bertugas. Ada yang relevan dengan tupoksi aku namun  ada juga yang diluar konteks tupoksi tp akan sangat mempengaruhi kondusifitas di sekolah. Semua itu aku tampung dulu dalam buku agenda. Aku fikir sambil berjalan juga nanti akan ada jalan keluarnya.
      Hari pertama saat aku mulai bertugas, kupelajari keadaan sekolah. Dari guru-guru, staf, dan anak didik. Beranjak ke sarana prasarana, visi misi sekolah yang lama, dan program-program sekolah. Dari semua yang kupelajari, aku bidik masalah program-program sekolah. Meskipun semuanya menarik untuk segera dibenahi.
Sekolah tempatku bertugas ini belum memiliki sesuatu yang bisa dijual ke masyarakat. Belum mempunyai ciri khas yang menjadi daya tarik buat merangkul orang tua agar dapat dan percaya menitipkan anaknya untuk dididik di sekolah ini. Sekolahku ini berada di perbatasan antara kota dan kabupaten.
Lokasinya berada di kota, letaknya pinggir jalan protokol. Namun keberadaannya masih jauh standar pelayanan masyarakat layaknya sekolah yang tidak terawat dan gersang. Informasi dari dinas pendidikan, sekolah ini masuk ke kategori terpencil sehingga guru- guru yang mengajar disini menerima tunjangan guru daerah terpencil (gurdacil).Â
Program Awal Yang Menjadi Terobosan
       Program yang menjadi aksi pertamaku adalah membuat program ekstrakulikuler. Program ini aku sosialisasikan dengan semua warga sekolah. Mulai dari guru-guru, karyawan, dan komite sekolah. Kupaparkan visi, misi, strategi, tujuan, dan manfaat dari program tersebut. Langkah berikutnya kusosialisasikan kepada orang tua siswa dalam forum rapat.Â
       Dengan dilaksanakannya program ekstra kurikuler yang disesuaikan dengan potensi sekolah yang dikaitkan dengan bakat dan minat yang dimiliki oleh siswa.
Gayung bersambut, meskipun masih ada sebagian orang yang meragukan akan program ini. Tahun pelajaran baru program ekstrakurikuler ini sudah mulai direalisasikan. Pelaksanaannya dijadwalkan pada hari sabtu. Jenis ekstrakurikuler yang menjadi pilihan adalah sebagai berikut.
1. Mewarnai dikhususkan untuk kelas satu dan dua.
2. Menggambar pilihan ekstrakurikuler buat kelas tiga.
3. MIPA, Seni Tari, Seni Musik & qosidah, Bulu tangkis, qiroati adalah ekskul pilihan buat kelas empat,lima, dan enam. Siswa diberikan kebebasan memilih jenis ekstra kurikuler pilihan sesuai minat yang diinginkannya.Â
Mengapa aku pilih ekstrakurikuler?
        Ekstra kurikuler merupakan bagian untuk menyeimbangkan antara otak kiri dan kanan. Disamping itu ekstrakurikuler dapat dijadikan sebagai lumbung pencarian bibit-bibit unggul dalam setiap jenis ekstra kurikuler yang sering dilombakan baik di tingkat lokal ataupun nasional. Dengan adanya kegiatan ekstra kurikuler setiap hari sabtu, geliat semarak aktivitas sekolah mulai muncul.Â
Antusiasme yang besar ditunjukkan oleh setiap siswa. Hal tersebut menjadikan suasana sekolah hidup dan ramai dengan berbagai kegiatan. Dengan demikian orang-orang ataupun masyarakat yang di dalamnya orang tua yang lalu lalang  mulai melirik sekolahku untuk mendaftarkan anaknya. Disamping itu aku tambah promosi sekolah dengan memasang spanduk di pagar depan agar diketahui orang banyak dan media cetak.
         Ekskul dapat dijadikan ajang pencarian bakat. Jika sekolah akan mengikuti lomba-lomba yang diikuti siswa, tidak susah mencari-cari siswa yang bersedia mengikuti namun tinggal memilih siswa yang sudah dibimbing dari setiap jenis mata ekskul. Sebagai contoh, jika ada event lomba OSN (Olympiade Sains Nasional), untuk mendaftarkan peserta hanya tingga mencari dari kegiatan ekskul MIPA. Begitu pula dengan lomba-lomba yang lainnya.  Disesuaikan kebutuhan setiap mata lomba dengan jenis ekskul yang diadakan di sekolah.Â
        Program ekstra kurikuler ini cukup mendongkrak geliat sekolah untuk dapat dilirik dan diminati oleh masyarakat.  Hal ini dibuktikan dengan semakin banyak orang tua yang mendaftarkan anaknya untuk dapat bersekolah di sekolah yang aku pimpin.  Semakin hari siswa kami bertambah. Baik berasal dari pindahan maupun PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru)...
Â
Penulis
Novi Nurul Khotimah
Anggota KPLJ Jawa Barat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H