Hematnya, sebelum tanggal pendaftaran dibuka, sertifikat bahasa kita sudah siap. Karena sertifikat bahasa ini yang bisa jadi menyita cukup banyak waktu dan juga biaya nantinya. Mulai dari persiapan (bisa kursus atau sekadar membeli buku), hingga biaya pendaftaran yang tak sedikit.
Selain itu, ada kriteria tersendiri yang harus dipenuhi, yakni nilai tertentu yang menjadi syarat dari program beasiswa. Melakukan tes bahasa beberapa bulan sebelum pendaftaran akan memberikan kita banyak waktu untuk melakukan tes ulang seandainya nilai tes bahasa pertama kita belum memenuhi.
Tapi, coba bayangkan jika kita mengambil jadwal tes bahasa mendekati tanggal pendaftaran beasiswa, lalu ternyata kita gagal mendapatkan nilai yang menjadi prasyarat. Alhasil, kita harus menunda mendaftar beasiswa ke tahun berikutnya hanya karena nilai tes bahasa yang belum memenuhi.
5. Surat motivasi
Bukan hanya melamar pekerjaan yang membutuhkan surat lamaran kerja, melainkan melamar beasiswa pun membutuhkan surat lamaran beasiswa yang biasa kita sebut sebagai surat motivasi (motivation letter).
Pasti ada saja pertanyaan bagaimana cara membuat surat motivasi yang baik atau yang bisa lolos beasiswa. Menjawab pertanyaan ini, sederhananya, banyak contoh di internet yang bisa kita rujuk sebagai bahan referensi. Begitu pula video-video yang menjelaskan bagaimana menulis surat motivasi yang baik.
Kalau hemat saya, surat motivasi harus orisinil dan juga unik. Dalam artian, motivasi tersebut harus benar-benar bersumber dari cerita dan pengalaman pribadi kita yang membedakannya dari motivasi orang lain.
Namun, tetap saja, penilaian nantinya akan diputuskan oleh tim seleksi yang mungkin saja mempunyai perspektif yang berbeda dari kita.
Nah, untuk menulis surat motivasi yang kira-kira bisa diterima oleh orang lain, biasanya saya akan meminta beberapa teman atau kolega yang saya anggap lebih berpengalaman untuk membaca surat saya. Dari situ, mereka akan memberikan masukan untuk perbaikan yang bisa kita lakukan.
Istilahnya, kita berikan uji keterbacaan untuk surat motivasi kita agar menjadi lebih baik lagi sebelum dikumpulkan pada program beasiswa.
6. Surat referensi
Terakhir, semua program beasiswa studi ke luar negeri pasti menginginkan surat referensi atau rekomendasi, setidaknya dua buah surat.
Umumnya, satu surat adalah rekomendasi dari atasan di tempat kerja, serta satu surat lainnya adalah rekomendasi dari bidang akademik, misalnya dosen di kampus saat kuliah S1.