Meski kebanyakan universitas di Indonesia saat ini sudah menerbitkan ijazah dan transkrip dalam dua bahasa, namun banyak dokumen-dokumen resmi lainnya yang masih dalam bahasa ibu. Sebut saja, akte kelahiran, KTP, dan banyak dokumen lainnya yang bisa jadi menjadi salah satu persyaratan mendaftar beasiswa.
Maka dari itu, kita perlu menjermahkan dokumen-dokumen tersebut pada pernerjemah resmi atau tersumpah sebelum mengumpulkannya sebagai persyaratan beasiswa.
Setelah diterjemahkan, jangan lupa juga dilegalisir agar keasliannya tidak dipertanyakan.Â
Untuk menerjemahkan dokumen pun, kita memerlukan persiapan khusus. Misalnya, mencari informasi penerjemah tersumpah di daerah setempat.Â
Setelahnya, mencari informasi berapa biaya yang harus dibayarkan untuk proses penerjemahan yang umumnya dihitung biaya per lembar.
Setelah proses penerjemahan selesai, kita pun harus memikirkan bagaimana cara melegalisir dokumen-dokumen tersebut. Apalagi, jika harus berpindah-pindah ke beberapa tempat sekaligus, misalnya legalisir ke kampus dan juga badan pemerintahan, biasanya akan memakan banyak waktu dan juga biaya.
Maka dari itu, untuk memastikan efektivitas dari persiapan pendaftaran beasiswa kita, kita pun perlu memastikan jadwal kita sendiri untuk menerjemahkan dan juga melegalisir dokumen tepat pada waktunya, yakni sebelum pendaftaran ditutup.
4. Sertifikat kemampuan bahasa
Studi di luar negeri sudah pastilah menggunakan bahasa asing. Tak heran jika semua program beasiswa menginginkan kelengkapan sertifikat bahasa asing dalam aplikasi pendaftaran. Setidaknya, kemampuan bahasa Inggris dalam bentuk IELTS ataupun TOEFL.
Nah, mengapa kelengkapan dokumen ini sangat penting? Saran saya justru melengkapinya sebelum pendaftaran beasiswa dibuka.
Hal ini mengingat ujian bahasa asing di berbagai lembaga ini tidak bisa dilakukan secara mendadak. Umumnya, kita akan memilih jadwal paling tidak dua minggu sebelumnya atau bahkan sebulan sebelumnya. Hasilnya pun tidak serta-merta diumumkan pada hari yang sama, tapi ada jeda setidaknya dua minggu berikutnya.
Belum lagi, jika kita belum yakin dengan kemampuan bahasa asing yang kita miliki. Artinya, kita harus menyiapkan ekstra waktu beberapa minggu atau beberapa bulan sebelumnya untuk belajar ataupun kursus bahasa.Â