Jika kita sudah mengetahui negara mana yang ingin kita sasar untuk studi, bisa saja kita langsung fokuskan usaha kita pada salah satu program beasiswa di negara tersebut.Â
Selain lebih fokus, kita juga bisa mengatur upaya-upaya kita agar selalu selaras dengan persyaratan yang diinginkan oleh program beasiswa tersebut.
Misalnya, beberapa tahun yang lalu, saya menyasar program beasiswa Chevening dan juga DAAD. Keduanya mensyaratkan para pendaftar beasiswa untuk memiliki pengalaman kerja terlebih dahulu.
Oleh karena itu, saya berusaha untuk memenuhi persyaratan tersebut dengan terlebih dahulu bekerja setelah lulus kuliah S1 agar setelahnya bisa mendaftar beasiswa di negara yang saya inginkan tersebut.
Pilihan program beasiswa lain yang juga menguntungkan adalah program beasiswa dari Indonesia, yakni LPDP.Â
Pasalnya, LPDP menawarkan program beasiswa di banyak negara di seluruh dunia.
Jadi, meski tidak khusus mendaftar pada program beasiswa di negara tujuan, dengan beasiswa LPDP, kita tetap bebas memilih negara mana yang ingin kita tuju untuk menempuh studi.
Bagaimana jika yang diinginkan adalah studi di beberapa negara sekaligus? Bisa saja mencoba mendaftar program Erasmus Plus.
Pasalnya, program beasiswa ini menawarkan kesempatan belajar di setidaknya dua negara hingga tujuh negara yang berbeda di Eropa.Â
Salah satu rekan saya yang mendapatkan beasiswa ini misalnya, harus menempuh studi selama satu tahun di Jerman dan satu tahun lainnya di Swedia.