Mohon tunggu...
Novi Setyowati
Novi Setyowati Mohon Tunggu... Lainnya - berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Dilema Kram Perut dan Cuti Bulanan bagi Perempuan

11 Juni 2021   11:47 Diperbarui: 11 Juni 2021   13:44 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kram perut (Sumber gambar: Pixabay/Saranya7)

Jika memang terpaksa harus tetap masuk kerja dengan menahan sakit, mau tak mau kita harus aktif mencari solusi dari nyeri yang sedang melanda. Misalnya dengan obat pereda nyeri, kompres air hangat, atau menimimalisir pergerakan di dalam kantor.

Saya pun pernah mengalaminya. Alih-alih izin kerja atau pulang cepat, saya lebih memilih untuk berdiam diri saja di kursi meja kerja kantor sambil terus mengompres bagian perut dengan air hangat. Meski tetap tak nyaman, asal pekerjaan tetap selesai dan kram perut pun bisa berdamai sedikit demi sedikit.

Pada masa-masa WFH seperti sekarang ini, mungkin tak begitu menjadi masalah. Karena kita masih bisa mengatur posisi kerja kita dengan yang ternyaman, bahkan saat sedang dilanda kram perut sekalipun.

Namun, saat semua kantor telah kembali normal, hal-hal semacam ini pastilah lagi-lagi membuat dilema yang tak mudah. 

Ah, lagi-lagi, ternyata profesionalisme di tempat kerja menuntut untuk mengalahkan dilema kram perut ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun