Jika memang terpaksa harus tetap masuk kerja dengan menahan sakit, mau tak mau kita harus aktif mencari solusi dari nyeri yang sedang melanda. Misalnya dengan obat pereda nyeri, kompres air hangat, atau menimimalisir pergerakan di dalam kantor.
Saya pun pernah mengalaminya. Alih-alih izin kerja atau pulang cepat, saya lebih memilih untuk berdiam diri saja di kursi meja kerja kantor sambil terus mengompres bagian perut dengan air hangat. Meski tetap tak nyaman, asal pekerjaan tetap selesai dan kram perut pun bisa berdamai sedikit demi sedikit.
Pada masa-masa WFH seperti sekarang ini, mungkin tak begitu menjadi masalah. Karena kita masih bisa mengatur posisi kerja kita dengan yang ternyaman, bahkan saat sedang dilanda kram perut sekalipun.
Namun, saat semua kantor telah kembali normal, hal-hal semacam ini pastilah lagi-lagi membuat dilema yang tak mudah.Â
Ah, lagi-lagi, ternyata profesionalisme di tempat kerja menuntut untuk mengalahkan dilema kram perut ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H