Saat hari sudah siang, kita bahkan bisa menyaksikan aktivitas warga setempat dengan mata pencahariannya sebagai penambang belerang. Seru juga loh bisa menyaksikan dan berinteraksi dengan mereka yang sehari-harinya naik turun gunung untuk mencari belerang ini.
Tak terbayang juga bagaimana lelahnya naik turun Kawah Ijen dengan memikul beban belerang yang sangat berat. Yang tidak membawa belerang saja sangat kelelahan, apalagi jika sambil memikul belerang.
Oh iya, saya jadi teringat. Karena jalur pendakiannya yang cukup curam di beberapa titik, dan juga karena nantinya tidak harus berlama-lama atau menginap di area kawah, sebaiknya tidak membawa banyak barang saat mendaki agar tidak memberi lebih banyak beban saat pendakian.
Dan menariknya lagi, terdapat banyak "ojek kawah ijen" di area ini. Jika tak kuat mendaki, bisa saja menaiki gerobak sederhana yang didorong oleh si pemilik gerobak. Tentu kita harus membayar sejumlah uang untuk bala bantuan ini. Â Dan selain untuk mendaki, alternatif ini juga tersedia untuk menuruni area kawah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H