Prague Astronomical Clock
Sore hari sebelumnya, pelataran Old Town Hall sangat amat ramai. Saya tak bisa sama sekali melihat seperti apa rupa dari Astronomical Clock Praha yang terkenal itu karena banyaknya lautan manusia yang ada di depannya.
Tapi, keesokan harinya, saya dan teman saya memutuskan untuk keluar hostel sebentar saja, sekitar pukul 9 pagi untuk berjalan-jalan sebentar di pagi hari yang tetap mendung itu. Dan ternyata, tanpa disangka-sangka, pelataran Old Town Hall sangat sepi sekali.
Dan alhasil, kami bisa melihat Astronomical Clock Kota Praha dari jarak dekat dan tanpa pemandangan manusia lain di sekitarnya. Padahal, kami sama sekali tidak berencana untuk melihat tempat ini lagi karena sudah kapok sebelumnya sangat ramai.
Ternyata, pagi itu tanpa disangka-sangka justru sangat sepi. Mungkinkah itu karena kami telah mengusap sepatu Kafka sehari sebelumnya? Hmm, bisa jadi mungkin ya.
Kuliner khas Praha
Sepertinya tidak lengkap ya jika berwisata tanpa mencicipi kulinernya.
Sama seperti negara-negara Eropa Tengah lainnya, makanan khas di sana sudah pasti berbau daging, seperti Gulash.Â
Tapi, berhubung saya tidak mengonsumsi daging saat tinggal di Eropa, jadi saya putuskan untuk menikmati kuliner khas Praha lainnya, yakni keju yang digoreng.
Saya memilih hidangan ala hidangan penutup, disajikan manis. Keju goreng dengan saus cranberry. Yum!
Sebenarnya untuk hidangan ini, juga disajikan versi lainnya yaitu keju goreng dengan kentang goreng atau juga salat. Pastinya tidak kalah menariknya dengan hidangan yang saya cicipi.Â