Nah, di dinding bagian depan Town Hall, ketinggian air saat banjir dicatat. Dan ini menjadi daya tarik tersendiri untuk para wisatawan.
Banjir di Passau terjadi hampir setiap tahun. Tapi terkadang tidak sampai harus mengungsi, hanya beberapa sentimeter saja di pinggiran sungai. Â Sungai-sungai pasti meluap dan jalanan di sekitaran sungai ditutup jika sudah begitu.
Tidak berlangsung lama. Saat banjir terjadi sangat tinggi sekitar tahun 2013, banjir Passau berhasil ditangani hanya dalam waktu 2 hari. Tetapi ya, namanya musibah, banyak juga kerugian penduduk khususnya yang tinggal di sekitaran sungai. Ya, itu kira-kira sekilas tentang banjir di Passau.
Masih berdekatan dengan Altstadt, bisa juga singgah sebentar di Innwiese kampus Uni Passau. Dinamakan Innwiese karena kampus Uni Passau memang terletak di dekat pinggiran Sungai Inn. Berjalan menyusurinya bisa mengantarkan kita hingga ke wilayah Austria, lho!
Dan jika menyusuri Sungai Inn ke arah yang berlawanan dengan kampus Uni Passau, kita bisa menemukan "pantai" Sungai Inn dan menikmati keindahan matahari terbenam di sana.
Nah, Passau juga menawarkan pesona yang berbeda di setiap musimnya. Jadi, kita juga bisa pilih-pilih waktu yang sesuai dengan pemandangan yang diinginkan.Â
Passau saat musim gugur
Kohlbruck, nama tempatnya. Bisa ditempuh dengan bis kota selama kira-kira 10 hingga 15 menit.Â
Di sinilah letak dari hutan kota favorit saya. Setiap musim gugur saya selalu sempatkan untuk berjalan-jalan di hutan ini karena pemandangan musim gugurnya sangat cantik.
Pepohonan, dedaunan, dan tanahnya rata dengan warna kuning keemasan. Dan dari ujung satu ke ujung lainnya lagi, kira-kira bisa ditempuh dalam waktu 2 jam berjalan kaki.
Salah satu pintu dari hutan ini juga dekat dengan kampus Uni Passau. Jika tidak ingin naik bis kota, bisa juga berjalan kaki dari kampus menyusuri sungai Inn. Setelah kira-kira berjalan kaki selama 30 menit, pintu masuk ke hutan ini akan mulai terlihat.