- Kolaborasi Antar Pemangku Kepentingan: Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, lembaga keuangan, dan organisasi non-pemerintah sangat penting untuk mendukung SME dalam perjalanan mereka menuju keberlanjutan. Ini termasuk penyediaan insentif finansial, kemudahan akses ke pasar, serta program pendanaan hijau yang mendukung adopsi teknologi ramah lingkungan.
 4. Dampak Jangka Panjang: Membangun Ketahanan dan Daya Saing
Dengan menerapkan prinsip-prinsip dari Sustainable Transition Pathway, Agrifood SME di Indonesia akan memiliki peluang yang lebih baik untuk bertahan dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, fluktuasi pasar, dan kebutuhan konsumen akan produk yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, SME yang menerapkan teknologi berkelanjutan juga dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar internasional, di mana keberlanjutan menjadi semakin penting.
 Kesimpulan
Sustainable Transition Pathway bukan sekadar teori, tetapi peta jalan praktis yang bisa membawa Agrifood SME di Indonesia menuju praktik yang lebih berkelanjutan. Dengan inovasi teknologi, peningkatan transparansi, dan dukungan kebijakan, sektor agrifood bisa bertransformasi menjadi pilar keberlanjutan yang tangguh dan kompetitif di masa depan.
Ini adalah waktu yang tepat bagi Agrifood SME di Indonesia untuk beralih dari praktik tidak berkelanjutan ke praktik yang lebih bertanggung jawab, menguntungkan, dan tahan lama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H