Mohon tunggu...
Novi Haryati
Novi Haryati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi

Saya suka membaca dan mempelajari hal baru, travelling ke tempat baru, motto saya adalah be brave and be confidence!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengungkap Mitos dan Fakta Digitalisasi UMKM Agrifood di Indonesia

29 Agustus 2024   00:46 Diperbarui: 29 Agustus 2024   01:09 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

 

Mitos 3: "Digitalisasi Terlalu Rumit untuk UMKM Agrifood"

Banyak pelaku UMKM Agrifood di Indonesia merasa bahwa digitalisasi adalah proses yang terlalu kompleks, terutama jika mereka tidak memiliki latar belakang teknis. Mitos ini sering membuat UMKM ragu untuk memulai langkah digitalisasi, padahal teknologi saat ini justru semakin mudah diakses dan digunakan. Teknologi digital tidak selalu harus berupa sistem yang rumit. Ada banyak aplikasi dan platform yang dirancang khusus untuk UMKM dengan antarmuka yang sederhana dan intuitif. Misalnya, aplikasi manajemen stok (Fatah et al., 2022) atau platform e-commerce (Irawati dan Irawan Budi Prasetyo Jurusan Manajemen et al., 2020)yang dapat dioperasikan tanpa pelatihan khusus. UMKM bisa memulai dengan langkah-langkah sederhana, seperti membuka akun media sosial untuk promosi produk, menggunakan aplikasi kasir digital (Kasir Pintar : Aplikasi Kasir Digital untuk UMKM Indonesia), atau mendaftar di platform e-commerce lokal. Langkah-langkah kecil ini dapat memberikan dampak besar tanpa membutuhkan investasi besar atau pengetahuan teknis mendalam.

Sebagai Studi Kasus, Banyak UMKM di sektor Agrifood yang telah berhasil memulai digitalisasi dengan teknologi sederhana. Contohnya, UMKM dapat memanfaatkan WhatsApp Business untuk menerima pesanan dan berkomunikasi dengan pelanggan. Hasilnya, mereka mengalami peningkatan penjualan dalam waktu enam bulan. Panduan praktis untuk memulai digitalisasi dapat mencakup penggunaan alat yang mudah digunakan seperti Google My Business, Tokopedia, atau Shopee, yang menawarkan berbagai fitur pendukung bisnis kecil tanpa biaya besar.

Perkembangan teknologi terbaru telah menciptakan alat-alat yang semakin user-friendly. Aplikasi seperti Gojek dan Grab telah memperkenalkan layanan yang memudahkan UMKM mengelola pesanan dan pengiriman tanpa perlu infrastruktur yang kompleks. UMKM Agrifood telah berhasil memanfaatkan platform digital baru yang menggabungkan fitur pemasaran dan analitik sederhana, yang membantu mereka memahami tren pasar dan meningkatkan produksi sesuai permintaan (Kisah Sukses UMKM: Strategi Pemanfaatan Platform Digital dalam Meningkatkan Penjualan | Mikro (gatra.com))

 

Fakta: Digitalisasi Dapat Meningkatkan Keberlanjutan dan Daya Saing

Digitalisasi bukan hanya tentang mengikuti tren, tetapi tentang menciptakan peluang nyata bagi UMKM Agrifood untuk meningkatkan keberlanjutan dan daya saing mereka. Dengan memanfaatkan teknologi, UMKM dapat mengelola sumber daya dengan lebih efisien, mengurangi biaya operasional, dan memperluas akses ke pasar yang sebelumnya sulit dijangkau.

Dari segi keberlanjutan, Teknologi seperti IoT dan big data memungkinkan pengelolaan sumber daya yang lebih baik. Misalnya, petani dapat menggunakan sensor untuk memantau kondisi tanah dan cuaca, sehingga mereka bisa menghemat air dan pupuk. Hal ini tidak hanya mengurangi biaya produksi tetapi juga membantu menjaga keberlanjutan lingkungan. Digitalisasi juga memungkinkan manajemen stok yang lebih baik, mengurangi risiko kelebihan produksi dan limbah. Dengan data yang akurat, UMKM dapat merencanakan produksi berdasarkan permintaan aktual, yang membantu mereka mengelola persediaan secara lebih efisien.

Sehubungan dengan peningkatan daya saing, Dengan digitalisasi, UMKM Agrifood dapat memperluas jangkauan mereka ke pasar internasional. Platform e-commerce seperti Amazon atau Alibaba memungkinkan UMKM untuk menjual produk mereka ke seluruh dunia, memperluas pangsa pasar dan meningkatkan pendapatan. Teknologi digital juga memungkinkan peningkatan kualitas produk melalui kontrol yang lebih baik di setiap tahap produksi. Misalnya, aplikasi untuk manajemen kualitas dapat membantu UMKM memastikan bahwa produk mereka memenuhi standar internasional, yang merupakan kunci untuk bersaing di pasar global.

Contoh Kasusnya UMKM Agrifood berhasil meningkatkan daya saing mereka dengan menerapkan teknologi monitoring berbasis IoT dalam proses pengolahan hasil bumi. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi tetapi juga membantu mereka memenuhi persyaratan ekspor ke Eropa, sehingga membuka pasar baru dan meningkatkan pendapatan mereka secara signifikan (Ini Kisah 2 UMKM yang Berhasil Tingkatkan Omzet dan Masuk Pasar Ekspor (kompas.com)).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun