"Saya Bapaknya Win, Bu Guru" seorang lelaki paruh baya mengulurkan tangan memperkenalkan diri sebagai Ayah Win.
Dari beliau kami akhirnya tahu bahwa waktu kecil sampai sekira kelas 4 SD Win sering tiba-tiba kejang. Bahkan pernah ia jatuh dari sepeda dan ditolong orang akibat penyakitnya itu. Tapi setelah kelas 4 jarang kambuh, beberapa kali kejang tapi tak sesering dulu.
" Dulu sudah diobatkan di puskesmas kok, Bu Guru" kata Bapaknya
"Kok ndak ke RSUD mawon to Pak?" tanya saya
"Ndak ada biayanya Bu Guru, dari sini kesana itu jauh"
"Pak, Bapak bisa matur pak lurah supaya bisa dibantu transport untuk mengobatkan Win ke RSUD pak, puskesmas itu kan alatnya terbatas" saran saya. "Melihat kondisi Win yang seperti itu kuatirnya akan berdampak pada kejiwaannya. Sudah gadis pak, nanti malu kalau tidak diobatkan. Diobatke nggih, Pak"
Bapaknya mengangguk-angguk paham dan berjanji akan membawa Win berobat ke RSUD. Saya beri himbauan agar sementara waktu sampai Win medapat penanganan dari dokter spesialis bapaknya mengantar jemput, tidak membiarkan Win naik sepeda sendiri ke sekolah. Lagi-lagi beliau mengangguk, semoga Win lekas sehat. Doa saya dalam hati.
***
Saya kira setelah peristiwa mengompol di kelas itu Win bakal nggak masuk sekolah karena malu. Ternyata tidak, Win tetap datang ke sekolah tepat waktu. Duduk di bangku paling depan dan masih sering duduk didepan ruang BK memandangi lalu lalang temannya. Dengan pendekatan personal lambat laun Win mulai bisa mengungkapkan perasaannya, terkadang juga curhat ke saya mengenai banyak hal. Ternyata sakitnya dulu mengikis banyak rasa percaya dirinya. Bapak Ibu Guru juga memahami kondisi Win, kami semua bahu membahu membuat Win nyaman berada di sekolah.
Semenjak Bapaknya membawa Win berobat secara rutin ke dokter spesialis, berangsur-angsur Win mulai menunjukkan kemajuan akan kesehatannya. Naik kelas 8 sudah tidak pernah kejang dan ngompol lagi. Sampai hari kelulusan tiba, Win berhasil menyelesaikan pendidikan dasar dengan baik dengan segala keterbatasannya.
Sayapun banyak belajar dari Win, dengan segala keterbatasannya tetap memiliki semangat belajar yang tinggi.***