Mohon tunggu...
novie anggriani
novie anggriani Mohon Tunggu... Guru - sedang belajar menjadi guru

seneng ngopi sambil bertutur

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Semangat Belajar Win

28 September 2024   05:45 Diperbarui: 28 September 2024   07:23 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nggak mau anaknya, Bu. Jajal bujuk en tulung. Mumet aku" katanya lagi.

Baiklah, saya dekati Win yang menunduk sambil memeluk lutut. Baunya pesing, saya lirik wajah teman-temannya, hampir semua masam, jengkel, kesel karena harus ngepel kelas berkali-kali ditengah jam pelajaran. Awalnya Win menolak bersih diri ke kamar mandi, setelah saya bujuk dan pinjami sarung milik musholla dia mau beranjak diikuti tatapan marah seisi kelas.

Saat Win masih di toilet saya kembali ke kelas yang sudah rapi lagi. Tidak ada Guru, semua asik ngobrol sendiri. Saat saya masuk tumpah ruahlah curahan hati mereka, mengenai Win tentu saja. Menurut cerita teman-temannya, saat itu pelajaran seperti biasa kebetulan ada kuis lalu Pak Guru menunjuk Win untuk membacakan jawabannya karena dia selesai pertama. Tiba-tiba taka da angina taka da hujan si Win kejang-kejang di bangkunya terus ngompol.

Saya motivasi anak-anak supaya belajar menerima kekurangan dan kelebihan kawan. Dengan kondisi Win yang seperti itu saya yakin Win juga tidak menghendaki. Kalau boleh memilih diapun ingin seperti kalian semua. Sehat wal afiyat. Teman sekelasnya bisa menerima, termasuk menyetujui usul ketua kelas mengadakan pembelian alat pel dan karbol memakai uang kas, bersiap-siap kalau Win begitu lagi tak perlu lari-lari ke pantry atau ke ruang BK untuk pinjam alat pel.

Ternyata setelah hari itu sampai Win sembuh, beberapa kali ia mengompol di kelas. Teman sekelas yang awalnya marah dan jengkel, bahkan ada yang usul Win dipindah kelas mulai bisa menerima kehadiran Win dan bergotong-royong membersihkan ompolnya. Bersatu padu membuat Win nyaman di kelas sehingga tidak kejang lagi. Mereka menjadi solid berkat Win, mereka belajar arti toleransi dan ketulusan berkat Win.

***

"Win, apa sering kamu kejang begitu?" tanya saya setelah dia membersihkan diri di toilet saat peristiwa ngompol yang pertama.

Seperti biasa, Win hanya diam dan membisu. Dia hanya menjawab seperlunya, pendek-pendek dan tidak bisa dijadikan sebuah kesimpulan. Tiba-tiba dia terisak, lalu menangis tersedu-sedu.

"Bu, saya ingin terus sekolah" katanya disela isak tangis. " Saya jangan dikeluarkan ya Bu" lanjutnya.

"Owalah Win, nggak ada yang mau mengeluarkan kamu, nduk" kata saya, "semua masalah pasti ada jalan keluarnya, semua penyakit pasti ada obatnya. Kamu yakin to?", dia mengangguk. Hari itu surat panggilan orangtua kami layangkan untuk mengetahui kondisi Win yang sesungguhnya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun