Mohon tunggu...
Novi DwiRamadhani
Novi DwiRamadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menulis,membaca, mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Literasi Keuangan terhadap Pengelolaan Keuangan Individu

11 Agustus 2022   18:53 Diperbarui: 11 Agustus 2022   19:10 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Heriana, Firdayana Sukardi, Ainun Tamara, Nurul Hidayah, Rahmat Tahir, Anisyah Tsamara, Putri Syahria, Muhammad Iqbal Hans, Novi Dwi Ramadhani Rauf

Akuntansi Syariah

Institut Agama Islam Negeri Parepare

Abstrak :

Literasi keuangan menjadi kebutuhan yang sangat mendasar bagi setiap orang dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari masalah keuangan. 

Dengan adanya pengetahuan dan pemahaman terhadap literasi keuangan maka dapat membantu seseorang dalam mengelola keuangannya. Pada tahun 2019 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan survey, dari hal tersebut dapat diketahui bahwa persentase tingkat literasi keuangan di Indonesia mencapai 38,03%. 

Dengan kondisi seperti ini maka literasi keuangan perlu ditingkatkan agar dapat menjadi penggerak perekonomian nasional.

Kata kunci: Literasi keuangan,  pengelolaan keuangan

Abstract :

Financial literacy is a very basic need for everyone in everyday life to avoid financial problems. With the knowledge and understanding of financial literacy, it can help someone manage their finances. According  toh this, the percentage of Indonesians who are financially literate is 38,03%. Under these conditions, financial literacy needs to be improved so that it can become a driving force for the national economy.

Keywords: financial literacy, financial management

1. Pendahuluan
Di era globalisasi yang meningkat maka meningkat pula kebutuhan manusia, Dengan meningkatnya kebutuhan manusia, individu setidaknya bisa mengelola dengan baik mengenai keuangannya. Dengan mengelola keuangan maka dapat menghasilkan pengambilan keputusan dalam penggunaan alokasi dana yang dimilikinya.

Menurut OJK, Literasi keuangan adalah tingkat pengetahuan, skill, keyakinan, dan keterampilan yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang dalam pengambilan keputusan mengenai keuangannya agar lebih baik dan sejahtera. 

Dimana, peran literasi keuangan disini tidak hanya sekadar memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk memahami tentang lembaga keuangan termasuk produk dan jasa keuangan, tetapi juga diharapkan agar masyarakat dapat memiliki pengetahuan dan meningkatkan perilaku dalam mengelola keuangannya.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan OJK, tingkat literasi keuangan mencapai 38,03% dan inklusi keuangan mencapai 76,19%. Pada saat itu, Indonesia berhasil melampaui target yang telah ditetapkan pemerintah dalam PP No. 82 tahun 2016 bahwa tingkat inklusi keuangan sebesar 75% dan tingkat literasi keuangan sebesar 35%.

Pemahaman akan literasi keuangan menjadi bagian pokok bagi generasi milenial karena mereka berada di tengah gaya hidup mahal dan budaya utang dengan akses yang mudah dalam menggunakan kredit. Seringkali generasi muda yang memulai usaha dan menjadi sebagai wirausahawan muda tidak memiliki tanggung jawab akan sumber keuangan dan mereka tidak cermat dalam mengelolakeuangan. 

Selain itu, sangat jarang bagi generasi sekarang dalam mempraktekkan kecakapan dasar yang mereka miliki terkait keuangan, baik itu penganggaran, perencanaan terhadap simpanan harian dan perencanaan untuk kebutuhan masa depan seperti investasi.

Beberapa studi memberikan konsep pemahaman bahwa literasi keuangan merupakan pengetahuan keuangan yang actual, sedangkan beberapa studi lain menggabungkan pandangan multidimensi dimana melibatkan pengetahuan terhadap keuangan, sikap dan perilaku. 

Studi yang menjelaskan literasi keuangan sebagai pengetahuan keuangan memberikan penekanan pada konsep dasar keuangan tanpa membahas bentuk penggunaan dari pemahaman ini. 

Literasi keuangan ini harus mencerminkan kemampuan individu dalam memahami informasi keuangan dengan terampil dan percaya diri serta harus dipahami dengan baik sebagai gabungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku yang digunakan dengan baik.

Berdasarkan Latar belakang diatas maka penulis merumuskan judul penelitian yaitu : “Peran Literasi Keuangan Terhadap Pengelolaan Keuangan Individu”

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Literasi Keuangan

Literasi keuangan mencaakup segala hal mengenai keuangan seperti berbagai masalah finansial serta bagaimana pengetahuan mengenai literasi keuangan tersebut mampu direalisasikan untuk masa depan.

Literasi juga biasa dihubungkan dengan bank, literasi keuangan dapat mengukur kemampuan seseorang atau masyarakat dalam keyakinannya menggunakan lembaga keuangan tertentu. 

Seseorang yang memiliki pengetahuan yang baik mengenai literasi keuangan dapat meminimalisir terjadi permasalahan finansial yang mungkin saja dapat terjadi. Sehingga hal ini dapat berdampak baik bagi pengelolaan keuangannya baik dimasa sekarang maupun dimasa depan.

Literasi keuangan telah menjadi kebutuhan yang sangat mendasar bagi tiap individu agar terhindar dari masalah keuangan. Apabila seseorang memiliki literasi keuangan yang rendah maka akan mengalami kesulitan keuangan.

 Kesulitan keuangan tidak hanya disebabkan karena rendahnya pendapatan, tetapi kesulitan keuangan juga bisa terjadi apabila terdaat kesalahan dalam melakukan pengelolaan keuangan seperti halnya kesalahan dalam penggunaan kredit, tidak memiliki perencanaan keuangan yang baik dan tidak memiliki tabungan. 

Untuk itu dengan memiliki tingkat literasi keuangan yang baik maka seseorang bisa memiliki kehidupan yang sejahtera pula.

Begitu pula sebaliknya, seseorang dengan literasi keuangan yang rendah atau bahkan tidak ada justru berdampak buruk jugaa terhadap keuangannya. Hal ini dikarenakan masalah keuangan tidak hanya dari kurangnga pendapatan seseorang tapi juga dapat disebabkan oleh kurangnya laporan keuangan.

2.2 Financial Knowledge

Financial knowledge adalah kemampuan yang dimiliki seseorang tentang pengelolaan uang dengan baik dan sehat. Hal ini meenjadikan financial knowledge menjadi dasar utama yang wajib dimiliki seseorang dalam mengatasi masalah finansialnya. 

Maka dari itu diperlukan pengetahuan dengan melakukan pendekatan praktis untuk memperoleh tujuan yang ingin dicapai dengan melibatkan pembelajaran terkait aktivitas keuangan secara spesifik mulai dari pencatatan, penganggaran, perbankan hingga bentuk penanganan personal finances secara sistematis. 

Apabila individu ingin memiliki Financial Knowledge yang baik maka ia harus mengembangkan financial skill dan belajar menggunakan financial tools.

Pengetahuan keuangan adalah dasar dalam pengambilan keputusan keuangan. Sebagai contoh, walaupun banyak konsumen mungkin memiliki kapasitas yang kuat mengatur dan sangat peduli tentang pasca kesejahteraan keuangan, sebagian orang ungkin mungkin masih kekurangan pengetahuan dan wawasan untuk membuat keputusan keuangan yang bijaksana. 

Ada bukti menunjukkan bahwa banyak luar kurang “literacy” finansial dan dengan demikian tidak memiliki kemampuan untuk membuat keputusan keuangan yang sehat.

2.3 Behavior Finance

Behavioral adalah sikap yang dimiliki setiap orang yang berupa emosi, sifat, dan lain-lain dalam menyikapi keuangannya atau finansialnya.

3. Metodologi Penelitian

Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang mampu mengambarkan dan menjelaskan keadaan objek yang diteliti. Penelitian deskriptif mencoba mencari deskripsi yang tepat dan cukup dari semua aktivitas, objek, proses, dan manusia.

Penulis menggunakan Penelitian Deskriptif karena penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban terkait perumusan masalah dan merealisasikan tujuan dari permasalahan yang akan dibahas, sehingga penulis mengambil sumber data dari beberapa buku dan jurnal yang dinamakan studi pustaka.

Studi Pustaka atau kepustakaan merupakan sebuah metode alam penelitian yang meneliti tentang suatu kejadian dengan cara memperoleh informasi dengan membaca data-data kepustakaan dalam mengelola bahan penelitian.

4. Hasil Dan Pembahasan

4.1 Literasi Keuangan

Literasi keuangan adalah pengetahuan serta pemahaman terkait konsep  pengelolaan uang pribadi dan nantinya dapat menghasilkan atau diperoleh kemampuan untuk membuat keputusan yang efektif dan baik tentang uang.

 Literasi keuangan memiliki lima kategori pendefinisian yaitu  pengetahuan mengenai keuangan, kemampuan dalam mengkomunikasikan keuangan, kecerdasan dalam pengelolaan keuangan pribadi,  dan kemahiran dalam memilih keputusan keuangan secara tepat, serta percaya dalam merencanakan keuangan dengan efektif untuk kebutuhan di masa depan.

Tingkat literasi keuangan baik itu individu, keluarga, ataupun seluruh masyarakat akan berdampak pada kemampuan untuk memiliki tabungan jangka panjang yang digunakan untuk memiliki aset, pemenuhan pendidikan tinggi dan dana hari tua.

4.2 Teori Literasi Keuangan

1. Theory of Planned Behavior (TPB)

Theory of planned behavior adalah teory yang dimana menjelaskan tentang hubungan antara norma, sikap, yang mempengaruhi suatu niat yang ingin dilakukan oleh seorang individu untuk melakukan sebuah tindakan. 

Theory ini merupakan theory yang dikembangkan sebelumnya yaitu theory of Reasoned Action (TRA), Theory of Planned Behavior ini terbagi menjadi tiga macam alas an yang bisa mempengaruhi suatu tindakan yang di ambil oleh seorang individu , yaitu behavioral belive yang artinya adalah suatu sikap individu mengenai dengan konsekuensi positif atau negative dari suatu perilaku, 

yang kedua adalah normative belief, yang artinya sebuah keyakinan atau harapan seorang individu tentang sejauh mana orang lain tersebut terasa penting baginya, mereka akan berfikir bahwa dia harus ataupun tidak harus dalam melakukan sesuatu perilaku yang tertentu.

2. Theory of Reasoned Action (TRA)

Theory of reasoned action merupakan sebuah teory yang berada di bidang kajian psikologi sosial yang telah di usulkan oleh Sheppard et al (1998). Teori ini menggambarkan bahwa suatu sikap yang di ambil dapat mempengaruhi sebuah perilaku dalam seseorang untuk melakukan pengambilan keputusan. 

Theory Of reasoned Action merupakan teori yang digunakan untuk acuan dalam sebuah teori literasi keuangan ini.  Adapun beberapa faktor yang dapat dihubungkan oleh Theory Of Reasoned Action (TRA) yaitu sikap, tujuan, keyakinan/niat,  tekad dan perilaku seorang individu dalam mengambil  sebuah keputusan. 

Teori ini juga diketahui merupakan teori yang diketahui bahwa sikap atau perilaku seseorang dapat di pengaruhi oleh niat berperilaku seorang individu terhadap suatu perilaku tertentu yang menjadi sebuah faktor utama.

3. Teori Atribusi

Teori Atribusi yaitu teori yang membahas tentang penyebab dari sikap seorang individu atau membahas tentang diri kita sendiri, yang mana akan membentuk sebuah kesan tertentu.Teori Atribusi juga merupakan teori yang signifikan untuk menguraikan atau menjelaskan suatu perilaku keuangan seorang individu dalam mengelola keuangan dengan baik dan benar.  

Teori ini tidak banyak perbedaan dengan teori utility, yang dimana kita lihat bagaimana sikap seorang individu dalam mengambil sebuah keputusan investasi agar dia dapat menghindari terjadinya sebuah resiko yang tidak diinginkan.

4. Theory Prospect

Teory Prospect ini merupakan suatu teory yang menjelaskan tentang bagaimana seorang individu mengambil sebuah keputusan tetapi berada di dalam kondisi yang tidak pasti atau mengambil sebuah keputusan yang berada di dalam dua pilihan. 

Teory prospect ini lebih fokus kepada bagaimana keputusan nyata yang diambil. Tidak seperti kebanyakan teori psikologi yang lainnya karena teori ini di kembangkan bersama dengan teori ekonomi, jadi teori ini memiliki dasar matematika yang cukup besar atau kuat. Ekonomi yang berbasis perilaku menekankan bahwa sebuah perilaku apa adanya berasal dari pelaku ekonomi.

4.3 Aspek Literasi Keuangan

Banyak aspek dari literasi keuangan yang perlu diukur. Dalam beberapa tahun terakhir,  literasi keuangan berkembang dengan cukup pesat dan menarik atensi yang cukup besar terlebih dari negara maju.  Literasi keuangan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam menghasilkan sebuh keputusan terkait keuangannnya.. Aspek-aspek dari literasi keuangan terbagi menjadi empat diantaranya:

a. Pengetahuan keuangan dasar (basic financial knowledge)

Aspek ini mencakup beberapa biaya yaitu pendapatan, aset, kewajiban, ekuitas dan risiko. Penggunaan pengetahuan keuangan dasar ini berpengaruh terhadap pengambilan keputusan dalam melakukan investasi atau pembiayaan lainnya.dimilikinya.

b. Simpanan dan pinjaman (saving and borrowing)

Aspek ini juga dikenal sebagai tabungan dan kredit dari perbankan. Tabungan memiliki pengertian sebagai sejumlah uang yang disimpan yang akan digunakan dimasa depan. Hal ini bisa kita lakukan dengan berhemat atau apabila pendapatan lebih banyak daripada pengeluaran maka sisa uang tersebut bisa disisihkan.

c. Proteksi atau asuransi (insurance)

Asuransi merupakan bentuk perlindungan  finansial. Asuransi ini bisa berbentuk asuransi jiwa,  asuransi kesehatan, asuransi pendidikan ataupun asuransi harta benda.  Apabila terjadi suatu peristiwa yang tidak terduga seperti masalah kesehatan atau kehilangan maka asuransi ini dapat digunakan untuk mendapatkan ganti rugi.

d. Aspek yang terakhir yaitu investasi

Investasi merupakan bentuk penanaman dana untuk mendapatkan keuntungan dimasa depan. Bentuk investasi terbagi menjadi dua yaitu Investasi aset riil yang berupa emas dan properti dan investasi aset keuangan dapat dalam berupa obligasi,  saham, deposito atau aset keuangan dalam bentuk lain.

4.4 Tingkat Literasi Keuangan

Literasi keuangan berperan penting bagi masyarakat terutama pelaku bisnis agar dapat mengambil suatu keputusan yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan. 

Orang dengan literasi yang baik dapat terhindar dari hal-hal yang merugikan, namun pada tahun 2019, ojk menyatakan bahwa pada  indeks tingkat literasi keuangan Indonesia masih tergolong rendah dengan presentase yang mencapai 3,03%..

Untuk mengukur pemahaman kamu mengenai tentang literasi keuangan, terdapat 4 literasi keuangan diantaranyaa ; well literate, suffient literate, less literate dan not literate.

a. Well literate : yang berarti seseorang yang memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang suatu lemabaga jasa keuangan serta produk jasa keuangan. Namun well literate ini termasuk kategori yang masih rendah dengan presentase 21,84%

b. Sufficient literate : seseorang dengan tingkat sufficient literate berarti orang tersebut telah memiliki pengetahuan dan keyakinan terhadap lembaga jasa keuangan, namun pada tahap ini orang tersebut masih belum aktif atau terampil dalam menggunakan suatu produk dan jasa keuangan. Biasanya orang dengan sufficient literate ini harus lebih belajar lagi memahami bagaimana menggunakan suatu produk dan jasa keuangan.

c. Less literate : orang dengan tingkat less literate yang artinya orang tersebut hanya memahami atau memiliki pengetahuan mengenai suatu lembaga jasa keuangan saja.

d. Not literate : sedangan seseorang yang berada pada tingkat not literate berarti orang tersebut benar-benar tidak memiliki pengetahuan tentang lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan tersebut. Namun masyarakat indonesia dengan kategori not literate memiliki presentase yang cukup kecil yaitu 0,41%

4.5 Peran akademis terhadap perilaku pengelolaan keuangan melalui literasi keuangan

Yang dimaksud dengan kemampuan akademik mahasiswa ialah prestasi yang diperoleh mahasiswa yang dapat dilihat melalui indeks prestasi dan nilai akhir setiap kegiatan akademik pada jangka waktu tertentu. Mahasiswa yang memiliki ipk yang rendah, maka ia kurang mampu memahami konsep-konsep keuangan sebaliknya jika dibandingkan dengan mahasiswa dengan ipk lebih tinggi maka ia lebih mudah memahami konsep keuangan.

Dari analisis masih banyak keterbatasan. Akibat adanya keterbatasan ini diharapkan peneliti mampu menghasilkan penelitian yang akan datang menjadi lebih baik dari penelitian sebelumnya.adapun terkait dari keterbatasan ini yakni masih sedikit jurnal yang dianalisis oleh para peneliti dan penelitian yang terdahulu masih kurang banyak dibanding penelitian sebelumnya.

5. Kesimpulan

Terdapat empat aspek pada literasi keuangan, keempat aspek tersebut diantaranya: pengetahuan keuangan , proteksi , simpanan dan pinjaman , serta investasi. Dalam pengetahuan keuangan dasar terhadap keuangan dasar di dalamnya mencakup beberapa hal yang perlu dipahami yaitu pendapatan, pengeluaran, asset, hutang, resiko dan ekuitas. 

Pengetahuan dasar terhadap keuangan ini memiliki hubungan terhadap pengambilan keputusan terkait pembiayaan atau keuangan. Yang mana keputusan ini dapat mempengaruhi perilakuseseorang dalam pengelolaan keuangannya.  Apabila ia memiliki pengatahuan yang baik terhadap keuangan maka hal tersebut dapat menjadi pertimbangan dalam pengelolaan keuangan.

Dalam keuangan sendiri terdapat kecerdasan finansial yang berguna dalam pengelolaan keuangan hingga memberikan kesejahteraan finansial bagi seseorang. Terdapat empat aspek dalam kecerdasan finansial, aapek aspek tersebut meliputi bagaimana cara untuk memperoleh uang,  cara mengelolan keuangan, cara menyisihkan atau menyimpan uang serta cara mempergunakan uang itu sendiri. 

Berdasarkan hal tersebut, dapat mengetahui bahwa kebanyakan orang masih berpikir mengenai cara mendapatkan uang dan belum memikirkan tiga aspek yng lain. Dan ada juga sebagian orang yang paham tentang cara mendapatkan uang tetapi tidak mengetahui bagaimana cara mengelola mengelola keuangan, menyimpan dan menggunakannya dengan benar. 

Untuk itu, kita harus memahami keempat aspek tersebut agar pengelolaan keuangan dapat dilakukan dengan baik.

Daftar Pustaka

Akmal ,Huriyatul and Yogi Eka Saputra, ‘Analisis Tingkat Literasi Keuangan’, JEBI (Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam), 1.2 (2016), 235–44.

Arianti, Baiq Fitri Literasi Keuangan (Teori Dan Implementasinya) (Jawa Timur: CV. Pena Persada, 2021).

Azjen and Dkk, ‘The Prediction of Behavioral Intentions in a Choice Situ- Ation.’, Journal of Experimental Social Psychology, 1991.

Azjen and I, ‘Effects of Information on Interpersonal Attraction: Similarity versus Affec- Tive Value.’, Journal of Personality and Social Psychology, 1975.

Cristanti and Dkk, ‘Faktor-Faktor Yang Dipertimbangkan Investor Dalam Melakukan Investasi.’, Jurnal Manajemen Teori Dan Terapan, 4 (3), 2011.

Darmawan Akhmad, Kesih Kurnia, and Sri Rejeki, ‘Pengetahuan Investasi, Motivasi Investasi, Literasi Keuangan Dan Lingkungan Keluarga Pengaruhnya Terhadap Minat Investasi Di Pasar Modal’, Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Keuangan, 8.2 (2019), 44–56.

D Kahneman and A Tversky, ‘Prospect Theory: An Analysis of Decision Making under Risk. Econometrica, 47, 263-291.’, Journal of Financial Risk Management, Vol.2 No.4, 1979.

H Chen and R. P. Volpe, ‘An Analysis of Fi- Nancial Literacy among College Students.’, Finan- Cial Services Review, 7(1), 1998.

Hidajat ,Taofik, Literasi Keuangan (STIE Bank BPD Jateng, 2016).

Lusardi A and Mitchell O.S, ‘NBER WORKING PAPER SERIES PLANNING AND FINANCIAL LITERACY: HOW DO WOMEN FARE? Planning and Financial Literacy: How Do Women Fare?’, p. h. 415-417.

Mukmin Mukmin and others, ‘Pengujian Konstruk Literasi Keuangan Mahasiswa’, Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 22.2 (2021), 291–303.

Nicolini and G, ‘Financial Literacy and Financial Behavior.’, 2009 .
Nofsinger and Jhon R, Psychologi of Investing. (New Jersey: Second Edition, 2005).
OCDE, Adult Financial Literacy Competencies (Core Compertencies Framework On, 2016), pp. 85–140.

OJK, ‘HASIL SURVEI LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN NASIONAL MENINGKAT’, OJK, 2019 .

Prayanto, Edi, and Dkk, ‘Literasi Ekonomi, Hubungan Pertemanan, Sikap, Norma Dan Kontrol Diri Terhadap Minat Masyarakat Lampung Untuk Berinvestasi Di Pasar Modal.’, Jurnal Manajemen Dan Bisnis. Vol.5. No. 2., 2015.
Ricciard V and Simon H.K, ‘What Is Behavior in Finance’. Business (Bussinies education and Technology, 2000).

Saraswati, Eni, and Dkk, Pengaruh Proses Pembelajaran Di Perguruan Tinggi Terhadap Perilaku Keuangan Dengan Literasi Keuangan Sebagai Variabel Intervening. (Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi., 2017).

Siahaan,Mega Dwi Rani ‘Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan Pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Di Surabaya’ (STIE PERBANAS SURABAYA, 2013).
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung: Alfabeta,CV, 2017), p. h 59.

Sulistyo Basuki, Metode Penelitian (Jakarta: Penaku, 2010), p. h 110.

Susdiani and Laela, ‘Pengaruh Financial Literacy Dan Financial Experience Terhadap Perilaku Perencanaan Investasi PNS Di Kota Padang.’, Jurnal Pembangunan Nagari. Volume 2. Nomor 1, 2017.

Widiyanti, Rochim, and Dkk, ‘Pengaruh Financial Literacy Terhadap Keberlangsungan Usaha (Business Sustainability) Pada UMKM Desa Jatisari.’, Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis. Vol. 18 No. 2., 2017.

Wijayanti and Dkk, ‘“Pengaruh Jenis Kelamin, IPK, Dan Semester Terhadap Literasi Keuangan Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Malang”.’, JPE-Vol. 9 No.1, 2016.

Yunita, Nia ‘Pengaruh Gender Dan Kemampuan Akademis Terhadap Literasi Keuangan Dalam Perilaku Pengelolaan Keuangan Pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi’, Prisma (Platform Riset Mahasiswa Akuntansi), 1.2 (2020), 1–12.

Zed,Mestika Metode Penelitian Kepustakaan (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun