Mohon tunggu...
Novida Rahmawati
Novida Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ayo Kenali Apa itu Apresiasi Puisi!

9 Juni 2023   08:55 Diperbarui: 9 Juni 2023   09:07 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ku ingin dikau menjadi ibu anak-anakku

Puisi surat cinta karya WS Rendra ini menceritakan tentang seseorang yang sedang jatuh cinta. Menggambarkan perasaan yang mendalam saat seseorang sedang jatuh cinta. Berikut struktur fisik yang terdapat dalam puisi karya W.S. Rendra yang berjudul "Surat Cinta". Diksi merupakan pemilihan kata dalam sebuah teks (puisi). Diksi yang digunakan dalam puisi tersebut sudah sangat jelas maknanya. Salah satu penggunaan diksi yang baik itu pada larik "Kala langit menangis". Langit menangis menggambarkan perasaan cinta yang kuat antara penyair dan dik Narti seolah-olah tergambar rasa kecemburuan seseorang yang melihat atau menyaksikan kisah penyiksaan antara penyair dan dik Narti. 

Struktur fisik selanjutnya dalam puisi "Surat Cinta" karya W.S. Rendra adalah imaji. Ariyanto dan Nuryatin (2017) imaji adalah susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris di mana pembaca seolah-olah dapat melihat mendengar, merasakan, seperti apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan penyair dalam puisinya secara imajinatif melalui pengalaman dan rasa. Selanjutnya bahasa figuratif, yaitu memilikimakna kiasan atau perumpamaan. Menurut Setyawan (2011) bahasa figuratif adalah penyimpangan penggunaan bahasa oleh penutur dari pemahaman bahasa yang dipakai sehari-hari. Struktur fisik selanjutnya adalah tipografi. Tipografi dapat disebut sebagai perwajahan pada puisi. Tipografi merupakan penyusunan atau tata letak suatu bentuk teks sesuai dengan gaya masing-masing penulis. 

REFERENSI 

Alamsyah, F. (2020). Pemakaian Majas di Antologi Puisi pada Ciptaan Sapardi Djoko Damono. Scolae, 3(1), 19-26. 

Ariyanto, D., & Nuryatin, A. (2017). Badik dalam "mata badik mata" puisi karya D. Zawawi Imron: perspektif paul ricoeur. Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 6(2), 161-168. 

Inayati, T., & Nuryatin, A. (2016). Simbol dan Makna pada Puisi Menolak Korupsi Karya Penyair Indonesia. Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 5(2), 163-171. 

Setyawan, W. (2011). Bahasa Figuratif dan Citraan dalam Kumpulan Puisi Kupeluk kau Di Ujung Ufuk Karya Akhmad Taufiq: Tinjauan Stilistika (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun