Mohon tunggu...
Novida Rahmawati
Novida Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ayo Kenali Apa itu Apresiasi Puisi!

9 Juni 2023   08:55 Diperbarui: 9 Juni 2023   09:07 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hallo SobatBahasa !Bagaimanabahasa mu hariini ?

Yuk...mengenal lebih dekat tentang bahasa !

Mengenal Lebih Dekat Tentang Bahasa Melalui Contoh-Contoh puisi dari W.S Rendra Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia !

Puisi merupakan salah satu karya sastra yang sangat sering kita jumpai dan sudah dipelajari di bangku sekolah. Puisi ini merupakan salah satu bentuk ekspresi diri yang menggambarkan imajinasi, keresahan, pemikiran, kritik, nasehat, pengalaman dan semacam nya.Puisi merupakan suatu karya sastra yang berisi ungkapan hati si penulis, dimana di dalamnya terdapat suatu lirik, irama, rima, dan ritme pada setiap barisnya, kemudian dikemas dalam bahasa yang imajinatif dan dengan kata yang padat serta penuh makna.

Sedangkan Karya Sastra adalah sebuah ungkapan isi hati seorang pengarang yang diciptakan dalam bentuk sebuah karya yang mengandung unsur keindahan untuk dinikmati. Selain unsur keindahan, karya sastra seringkali menggambarkan kondisi sosial kehidupan dan realitas yang ada dalam lingkungan seorang pengarang. Karya sastra adalah tanggapan pencipta (pengarang) terhadap dunia sekelilingnya (realitassosial) yang diwujudkan dalam bentuk karya sastra merupakan pencerminan karya sastra (Sangidu, 2004:43). Hal ini menunjukkan bahwa sebuah karya sastra tidak hanya mengandung unsur keindahan saja melainkan ada nilai-nilai soaial yang terkandung yang dapat diambil sebagai pembelajaran.

Menurut Wellek dan Warren, 1994 (dalamWiyatmi, 2013:47-48), isi karya sastra yang berkaitan dengan masalah sosial, dalam hal ini sering kali dipandang sebagai dokumen sosial, atau sebagai potret kenyataan  sosial. Jadi, karya sastra dapatmenjadi saksi atas apa yang terjadi, salah satunya adalah masalah sosial yang menjadi sasaran para sastrawan untuk dijadikan bahan kritikan dalam karyanya.  W.S Rendra. Salah satu sastrawan yang banyak mengkritik kehidupan sosial di Indonesia melalui karya-karyanya. Merupakan sastrawan Indonesia yang sudah menciptakan banyak sekali karya-karya yang terkenal hingga keluar negeri. Ia aktif menjadi seorang sastrawan dari tahun 1952. W.S Rendra mengungkapkan kegelisahannya dengan menulis banyak puisi yang mengkritisi kehidupan masyarakat di Indonesia pada masa itu.

Berikut amatan kajian dari sebuah puisi yang dikaji melalui analisis apresiasi puisi:

Surat Cinta

Oleh :W.S Rendra

Kutulis surat ini

Kala hujan gerimis

Bagai bunyi tambur mainan

Anak-anak peri dunia yang gaib

Dan angin mendesah

Mengeluh dan mendesah

Wahai, Dik Narti,

Aku cinta kepadamu!

Kutulis suratini

Kala langi tmenangis

Dan dua ekor belibis

Bercintaan dalam kolam

Bagai dua anak nakal

Jenaka dan manis

Mengibaskan ekor

Serta menggetarkan bulu-bulunya

Wahai, Dik Narti,

Kupinang kau menjadi istriku!

Kaki-kaki hujan yang runcing

Menyentuhkan ujungnya di bumi

Kaki-kaki cinta yang tegas

Bagai logam berat gemerlapan

Menempuh kemuka

Dan tak'kan kunjung diundurkan

Selusin malaikat

Telah turun

Di kala hujangerimis

Di muka kaca jendela

Mereka berkaca dan mencuci rambutnya

Untuk kepesta

Wahai, DikNarti,

Dengan pakaian pengantin yang anggun

Bunga-bunga serta keris keramat

Aku ingin membimbingmu

Untuk dikawinkan

Aku melamarmu

Kau tahudaridulu:

Tiada lebih buruk

Dan tiada lebih baik

Dari pada yang lain

Penyair dari kehidupan sehari-hari

Orang yang bermula dari kata

Kata yang bermula dari kehidupan, pikir, dan rasa.

Semangat kehidupan yang kuat

Bagai berjuta-juta jarum alit

Menusuki kulit langit:

Kantong rejeki dan restu wingit

Lalu tumpahlah gerimis

Angin dan cinta

Mendesah dalam gerimis

Semangatcintaku yang kuat

Bagai seributan gan gaib

Menyebarkan seribu jaring

Menyergap hatimu

Yang selalu tersenyum padaku

Engkaua dalah putriduyung

Tawananku

Putri duyung dengan suara merdu lembut

Bagai angin laut

Mendesahlah bagiku!

Angin mendesah

Selalu mendesah

Dengan ratapnya yang merdu.

Engkau adalah putrid duyung

Tergolek lemas

Mengejap-ngejapkan matamu yang indah

Dalam jaringku.

Wahai, Putri Duyung,

Aku menjaringmu

Aku melamarmu

Kutulis surat ini

Kala hujan gerimis

Karena langit

Gadis manja dan manis

Menangis minta mainan

Dua anak lelakin akal bersenda gurau

Dalam selokan

Dan langit iri melihatnya

Wahai, Dik Narti,

Ku ingin dikau menjadi ibu anak-anakku

Puisi surat cinta karya WS Rendra ini menceritakan tentang seseorang yang sedang jatuh cinta. Menggambarkan perasaan yang mendalam saat seseorang sedang jatuh cinta. Berikut struktur fisik yang terdapat dalam puisi karya W.S. Rendra yang berjudul "Surat Cinta". Diksi merupakan pemilihan kata dalam sebuah teks (puisi). Diksi yang digunakan dalam puisi tersebut sudah sangat jelas maknanya. Salah satu penggunaan diksi yang baik itu pada larik "Kala langit menangis". Langit menangis menggambarkan perasaan cinta yang kuat antara penyair dan dik Narti seolah-olah tergambar rasa kecemburuan seseorang yang melihat atau menyaksikan kisah penyiksaan antara penyair dan dik Narti. 

Struktur fisik selanjutnya dalam puisi "Surat Cinta" karya W.S. Rendra adalah imaji. Ariyanto dan Nuryatin (2017) imaji adalah susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris di mana pembaca seolah-olah dapat melihat mendengar, merasakan, seperti apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan penyair dalam puisinya secara imajinatif melalui pengalaman dan rasa. Selanjutnya bahasa figuratif, yaitu memilikimakna kiasan atau perumpamaan. Menurut Setyawan (2011) bahasa figuratif adalah penyimpangan penggunaan bahasa oleh penutur dari pemahaman bahasa yang dipakai sehari-hari. Struktur fisik selanjutnya adalah tipografi. Tipografi dapat disebut sebagai perwajahan pada puisi. Tipografi merupakan penyusunan atau tata letak suatu bentuk teks sesuai dengan gaya masing-masing penulis. 

REFERENSI 

Alamsyah, F. (2020). Pemakaian Majas di Antologi Puisi pada Ciptaan Sapardi Djoko Damono. Scolae, 3(1), 19-26. 

Ariyanto, D., & Nuryatin, A. (2017). Badik dalam "mata badik mata" puisi karya D. Zawawi Imron: perspektif paul ricoeur. Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 6(2), 161-168. 

Inayati, T., & Nuryatin, A. (2016). Simbol dan Makna pada Puisi Menolak Korupsi Karya Penyair Indonesia. Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 5(2), 163-171. 

Setyawan, W. (2011). Bahasa Figuratif dan Citraan dalam Kumpulan Puisi Kupeluk kau Di Ujung Ufuk Karya Akhmad Taufiq: Tinjauan Stilistika (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun