Sabtu, 10 Februari 2018
Saya berlima tiba di terminal bus Pulogebang pukul 05:00, namun ternyata bus baru ada pukul 06:00. Kami menunggu, sampai akhirnya bus penuh dan melaju dengan amat-amat-amat-amat-teramat kencang (sungguh seperti roller coaster) dan tiba 2 jam kemudian di Cilegon pukul 08:00. Saya pikir, yaudahlah mungkin supirnya sudah mahir sekali.
Harga tiket: 45 ribuÂ
Kami berlima minta diturunkan persis di depan Universitas Ageng Tiratayasa. Beristirahat sebentar dan menunggu 2 teman lagi datang. Ternyata 2 teman saya mengajak 3 orang temannya yang lain, alhasil pasukan semakin banyak.
10.00 WIB
Kami berangkat dari depan Universitas Ageng Tirtayasa menggunakan mobil pick up yang dibawa teman saya. Mohon maaf saya tidak bisa memberikan informasi mengenai angkutan umum menuju jalur pendakian Gunung Karang. Waktu yang ditempuh dari kota sekitar 1,5 jam.
11.30 WIB
Kami tiba di sebuah desa dengan jalur sempit dan menanjak alhasil mobil harus kami parkir di bawah dekat dengan Masjid yang terdapat disana. Kondisi disana masing sangat sepi dengan pendaki, bahkan seorang bapak yang menghampiri kami untuk meminta data diri mengenai regu kami mengatakan bahwa "belum ada pos pendakian Gunung Karang". Yang ada hanya sebuah bangunan sepeti pos yang belum selesai dibangun, dan di seberangnya terdapat warung. Di sebelah warung ada sebuah Masjid, yang saya lihat sangat ramai dengan warga setempat.Â
Ada biaya simaksi?
Oemji, you have to know guys!!! Maaf karena saya mendaki ketika bulan februari, saya tidak tahu perkembangan saat ini ya. Saat itu, kami tidak dikenakan biaya pendakian, NAMUN jika kami ingin memberikan uang juga tidak masalah, berapa pun, se-ikhlasnya. Akhirnya kami memberikan uang yang sudah kami siapkan sebagai biaya pendakian.Â
Setelah itu kami siap untuk mendaki.