Mohon tunggu...
Novi Damai Tambunan
Novi Damai Tambunan Mohon Tunggu... Teacher -

@ndtambunan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Catatan Perjalanan Pendakian Gunung Guntur #2249mdpl

30 Januari 2018   10:08 Diperbarui: 24 Oktober 2018   13:14 21984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sempat ragu (lagi dan lagi) apakah akan turun di Terminal Guntur Garut atau di Pom Bensin Tanjung sebelum Terminal. Karena menurut info yang saya baca lebih baik turun di Pom Bensin Tanjung dan dari situ akan naik kolbak (jika rombongan) atau ojek. Saya ragu karena tidak ada contact atau kenalan disana, dan kami hanya berdua. Saya berpikir, ah lihat nanti saja kalau ada pendaki lain yang turun di Pom Bensin, kami juga akan turun. Saya bahkan sempat menanyakan ke salah satu group line Para Pendaki Jawa Barat apakah lebihbaik turun di Terminal Guntur atau Pom Bensin Tanjung. Tapi saya tidak sempat membaca beberapa tanggapan tanggapan dan saran dari teman digroup itu.

Perjalanan memakan waktu yang cukup lama, karena bahkan di tol pun sangat macet. Tidak terasa, kami pun memberanikan diri untuk turun di Pom Bensin Tanjung.

5 Januari 2018

dokpri
dokpri
Pukul 02:00

Kami tiba di Pom Bensin Tanjung.

Cukup lama, biasanya saya sudah tiba sekitar pukul 11 atau 12 malam. Tapi berhubung jalanan sangat macet, yasudahlah.

Kondisi jalanan sangat sepi, hanya ada alfamart yang buka 24 jam. Kami mampir sebentar.

Tidak lama, ada yang menawarkan kami ojek untuk sampai ke Basecamp Bu Tati.

Kami naik ojek itu dan diantar sampai Basecamp. (lagi-lagi kami tidak melihat ada pendaki lain) Apalagi ini bukan weekend, jadi sepi sekali.

Pukul 03:00

Kami memutuskan untuk tidur dulu di Basecamp Bu Tati. Disana banyak sekali pendopo untuk tidur. Jadi kami bisa beristirahat menunggu pagi. Salah satu penjaga Basecamp mengatakan bahwa mereka juga melihat pendaki lain yang juga hanya berdua (laki-laki). Seperti secercah harapan bagi kami, supaya bisa bertemu 2 pendaki itu dan nanjak bersama (kami gatau jalannya wkwkw ya walaupun jalurnya cukup jelas)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun