Mohon tunggu...
Novi Dini Aldiani
Novi Dini Aldiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bismillah

Jangan lupa untuk selalu bersyukur!

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Ekranisasi Cerpen "Alak Paul": Punahnya Kebudayaan, Matinya Peradaban

14 Januari 2022   08:26 Diperbarui: 14 Januari 2022   17:04 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ari Kpin juga merupakan salah satu penggiat seni yang aktif dalam komunitas JAMUGA. Sebelum terbentuknya JAMUGA, orang-orag yang kini sebagai pengurus atau pun anggota dari komunitas tersebut adalah seseorang yang berpikir tentang realitas kehidupan masyarakat dan mempunyai perhatian besar terhadap sebuah peradaban suatu kebudayaan. 

Selain itu mereka juga didukung dengan kemampuan dalam bidang yang berbeda-beda terutama dalam bidang kesenian. Maka dari itu karena mereka memiliki visi, misi dan tujuan yang sama maka terbentuklah suatu komunitas bernama JAMUGA. Tujuan dari komunitas tersebut adalah untuk memperbaiki peradaban umat manusia dan peradaban suatu kebudayaan. 

Komunitas ini diketuai oleh Ari Kpin sendiri dengan wakil ketua Dado Bima Sena. Sekretaris dari komunitas tersebut adalah Panji dan bendahara dipegang oleh Bunda Diana Ratna Inten. Itulah para petinggi dari komunitas seni JAMUGA.

Dalam mewujudkan tujuannya, JAMUGA memanfaatkan teknologi sebagai sarana untuk menyebar luaskan karya-karyanya. Salah satunya adalah dengan ekranisasi cerpen Alak Paul menjadi film pendek yang dapat diakses melalui youtube. Pembuatan film pendek tersebut disutradarai langsung oleh Ari Kpin. 

Lokasi yang dijadikan latar tempat dalam film pendek ini adalah Desa Sukamurni yakni salah satu desa di daerah Garut yang masih terjaga keasriannya dan kaya akan kebudayaan Sunda yang masih melekat dengan penduduk setempat. Ari Kpin melibatkan seluruh penduduk desa dalam pembuatan film pendek ini. 

Salah satunya adalah dengan menjadikan para penduduk desa sebagai aktor dan aktrisnya. Oky Lasminingrat berperan sebagai Ceu Empat, Diana Ratna Inten sebegai Ceu Nining, Lenny Noviani sebagai Ambu, Abah Zaenal sebagai Abah, Qiyan Ayuni Mustari sebagai Asih, Shela Salpa sebagai Euis, Dado Bima sebagai Bojeg Borejeg, dan Wa Ratno Sebagai Juragan Jarot. Selain aktor dan aktris yang teretera masih banyak para pemain lain yang diperankan oleh penduduk desa tersebut.

Film pendek Alak Paul ini menceritkan tentang seorang anak gadis bernama Euis yang hendak dijodohkan dengan seorang juragan tua kaya raya. Teman-teman sebayanya di kampung banyak yang telah berumah tangga bahkan sudah mempunyai anak. 

Sehingga orang tua dari Euis, yaitu Abah dan Ambu ingin menjodohkan Euis dengan juragan Jarot. Karena Euis tidak menginginkan perjodohan tersebut maka Euis menyuruh adiknya untuk memanggil laki-laki yang Euis cintai. Akhirnya Kartadji datang dan membawa Euis pergi. 

Di satu sisi ada rombongan juragan Jarot yang hendak datang ke rumah Euis tetapi mereka dirampok oleh Bojeg Borejeg dan kawannya. Sehingga terjadi perkelahian diantara keduanya. Juragan Jarot kalah dan jatuh ke sungai. Sementara itu Euis dan Kartadji berhasil melarikan diri ke tempat yang sangat jauh, Alak Paul.

Melihat fenomena perjodohan yang terjadi kepada Euis ternyata di dunia nyata pun masih terdapat beberapa kasus perjodohan yang sama. Salah satu faktor yang menjadi penyebab perjodohan tersebut adalah ekonomi. Alasan Abah dan Ambu menjodohkan Euis dengan Juraga Jarot karena Juragan Jarot merupakan orang yang kaya raya sehingga Abah dan Ambu tidak perlu khawatir lagi dengan masa depan Euis. 

Begitu pun dengan orang tua yang mempunyai pemikiran kolot seperti Abah dan Ambu, maka dengan segala usahanya ingin menjodohkan anaknya dengan laki-laki pilihan mereka tanpa peduli apakah laki-laki tersebut sudah tua atau pun hanya sekedar memikirkan perasaan sang anak yang tidak menginginkan perjodohan tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun