Pemikiran logis memainkan peran penting dalam menilai hasil analisis statistik. Analis statistik harus dapat membedakan antara korelasi dan sebab-akibat, mengevaluasi signifikansi statistik, dan menafsirkan hasil dalam konteks pertanyaan penelitian. Kemampuan untuk berpikir logis memungkinkan analis untuk menarik kesimpulan yang tepat dan relevan dari data.
4. Mengomunikasikan Hasil
Setelah analisis selesai, pemikiran logis membantu dalam menyusun laporan yang jelas dan sistematis tentang hasil analisis. Kemampuan untuk menjelaskan argumen dan hasil secara logis memudahkan pemangku kepentingan untuk memahami informasi yang disajikan dan membuat keputusan berdasarkan data yang telah dianalisis.
5. Menghindari Bias dan Kesalahan Penalaran
Pemikiran logis membantu analis statistik dalam mengidentifikasi dan menghindari berbagai bentuk bias, seperti bias konfirmasi atau kesalahan sampling. Dengan menggunakan prinsip-prinsip logika, analis dapat memastikan bahwa analisis dilakukan secara objektif dan bahwa kesimpulan yang diambil didasarkan pada bukti yang kuat, bukan asumsi atau prasangka.
Referensi:
Anderson, D. R., Sweeney, D. J., & Williams, T. A. (2020). Statistics for Business and Economics. Cengage Learning.
Kahneman, D., & Tversky, A. (1974). "Judgment under Uncertainty: Heuristics and Biases." Science, 185(4157), 1124-1131.
Moore, D. S. (2017). The Basic Practice of Statistics. W.H. Freeman.
Siegel, S. (2016). Nonparametric Statistics for the Behavioral Sciences. McGraw-Hill.
Sudjana, S. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.