Mohon tunggu...
Money

Pemikiran Tokoh Madzhab Mainstream Terhadap Ekonomi Islam

2 Maret 2019   12:14 Diperbarui: 2 Maret 2019   12:44 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Madzhab Mainstream

Madzhab Mainstream berbeda pendapat dengan madzhab Baqir. Madzhab ini justru setuju bahwa masalah ekonomi muncul karena sumber daya yang terbatas yang dihadapkan pada keinginan manusia yang tidak terbatas. Memang benar misalnya, bahwa total permintaan dan penawaran beras di seluruh dunia berada pada titik ekuilibrium. Namun, jika berbicara pada tempat dan waktu tertentu, maka sangat mungkin terjadi kelangkaan sumber daya. (Karim, 2015 : 31)

Bukti dari itu adalah adanya kelangkaan sumber daya tertentu di daerah tertentu, misalnya air, BBM. Kelangkaan itu diakui juga dalam oleh Al Qur'an. Sesuai dengan firman Allah pada surat Al Baqarah 155:

"Dan sungguh akan kami uji kamudengan sedikit ketakutan, kelaparan. Kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira bagi orang-orang yang sabar."

Padahal sebagaimana dipahami bahwa keinginan manusia juga tidak terbatas, hal itu juga disindir oleh Al Qur'an. Sesuai dengan Al Qur'an Al Takatsur 1-5:

 "Bermegah-megahan telah melalaikanmu, Sampai kamu masuk ke liang kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu)."

Menurut aliran ini permasalahan ekonomi sama dengan konvensional yang berbeda adalah bagaimana menyelesaikan masalah ekonomi tersebut. Manusia melakukan pilihan atas keinginan yang dimilikinya sehingga ada skala prioritas. Konvensional memprioritaskan pribadi masing-masing, sehingga ia boleh mengabaikan petunjuk agama dan boleh juga mengikutinya. Sehingga diistilahkan menuhankan hawa nafsunya. Berbeda dengan Islam, kepuasan tidak boleh dilakukan semaunya tetapi dibatasi dengan aturan yang jelas dalam Islam. (Zainal, 2014 : 266-267)

B. Tokoh-tokoh Madzhab Mainstream

1. Muhammad Abdul Mannan

Muhammad Abdul Mannan lahir di Bangladesh pada tahun 1938. Setelah menerima gelar master di bidang ekonomi dari Universitas Rasjshahi pada 1960, ia bekerja di berbagai kantor ekonomi pemerintah di Pakistan. Pada 1970ia pindah ke Amerika Serikat dan disana ia mendaftarkan diri di Michigan State University untuk program M.A. (Economics). Pada 1973 ia lulus program Doktor dari universitas yang sama, dalam bidang minat beberapa bidang ekonomi, seperti ekonomi pendidikan, ekonomi pembangunan, hubungan industrial dan keuangan. Setelah mendapatkan gelar Doktor, Mannan mengajar di Papua Nugini dan pada 1978 ia ditunjuk sebagai profesor di International Centre for Research in Islamic Economics di Jeddah (kini bernama Centre for Research in Islamic Economics).

Selama 30 tahun kariernya, Mannan berperan dalam sejumlah besar organisasi pendidikan dan ekonomi. Pada 1970 ia menerbitkan buku utamanya yang pertama, yaitu Islamic Economics: Theory and Practice. Buku ini dipandang oleh kebanyakan mahasiswa dan sarjana ekonomi Islam sebagai buku teks pertama ekonomi Islam. Mannan mendefinisikan ekonomi Islam sebagai ilmu sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi bagi suatu masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun