Mohon tunggu...
Novi Atul
Novi Atul Mohon Tunggu... Dosen - MAHASISWA

IBU DARI SEGALA AKHLAK IALAH KEBIJAKSANAAN, KEBERANIAN, KESUCIAN DIRI DAN KEADILAN.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pemikiran Filsafat Pendidikan Islam Imam Al-Ghazali

13 April 2020   17:08 Diperbarui: 13 April 2020   17:02 2010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Biografi Imam Al-Ghazali 

Imam Al-ghazali atau nama lengkapnya abu hamid al ghazali yang terlebih di kenal sebagai Al-Gazel, al gahzali lahir pada 1059 M di kota Thus salah Ibukota Khurasan (persia) pada abad kelima hijriyah (450 H/ 1058 M )  Ia adalah sosok tokoh pemikir ulung islam yang di anugerahi gelar Hujjat al-islam (bukti kebenaran agama islam) dan Zayn ad-Din ( perhiasan agama).

Pada masa itu terdapat kemudahan dalam mencapai pendidikan tertinggi  bahkan orang yang berpangkat terendahpun bisa menempuh pendidikan dalam perguruan tinggi bisa di nikmati oleh penduduk miskin dan tersedia banyak  sarana yang secara cuma- cuma di situpun tersedia.

Ayah al ghazali adalah seorang yang wara, yang makan dengan hasil susah payahnya sendiri tanpa adanya bantuan dari orang lain ia termasuk seorang yang sangatlah pekerja keras ayah al ghazali pada waktu sengangnya bekerja sebagai peintal dan penjual wol, terkadang di waktu senggangnya beliau mendatangi para tokoh- tokoh fikih yang terkemuka seperti di tempat majlis dan tempat perkumpulan, dari definisi tersebut dapat di simpulkan bahwa ayah al ghazali termasuk sosok yang pekerja keras tekun dan sabar.                                                                     

Orang tuanya gemar mempelajari ilmu tasawuf, karena orang tuanya hanya mau makan dari hasil usaha tangannya sendiri dari merajut wol.Beliau terkenal juga sebagai pecinta ilmu dan selalu berdo’a agar anaknya kelak menjadi seorang ulama. Amat disayangkan umur beliau tidak cukup  untuk menyaksikan keberhasilan anaknya sesuai do’an beliau . Saat sebelum ayahnya meninggal, Al Ghazali mulai mengenal ilmu tashawuf , Ayahnya sempat menitipkan Al Ghazali pada saudaranya yang bernama Ahmad.beliau ialah seorang 

Untuk kelanjutan pendidikannya ghazali rela meninggalkan kotakelahirannya. Yang pada waktu itu baghdad dan nisapur adalah tepat pendudikan yang paling terkenal di daerah timur, beruntung sekali beliau memiliki guru yang terbaik yaitu dua guru besar islam imamul haramain yang menyemarakan kalangan sastra nishapur dan abu ishaq shirazi yang cemerlang di cakrawala sastra baghdad di kota ini al ghazali

Pada masa itu dan dalam waktu yang tidak sngkat sebagai soerangmahasiswa al ghazali ingin mendpatkan ilmu yang mutlak benar atau bisa di sebut dengan ilmu yang sudahpasti kebenarannya dan tidak diragukan lagi sehingga kepandaian al ghazali tidak tertandinggi oleh kawan- kawanya al gahazali meruakan sosok mahasiswa yang sangat pandai sambil menuntut imu ia juga sbagai pembantu gurunya pada umur 28 tahun al ghazali terus menulis dan mengarang  dan al ghazali melakukan proses pendidikan di naisabur hingga imam al haramain wafat pada tahun (478 H /1085 M)  

pada umur 34 tahun beliau pernah menjabat sebagai seorang rektor di universitas baghdad nizamailah beliaumengembara mencari kebenaran selama 12 tahun lamanya hingga mendapatkan kepuasan sufisme. Al ghazali termasuk tokoh ulama besar dalam bidang agama.

B. Karya Imam Al-Ghazali 

Al ghazali adalah sosok tokoh yang banyak memiliki karya al ghazali termasuk tokoh islam yang paling terkenal di kalangan masyarakat arab pada kala itu beliau termasuk tokoh yang memliki  nafas yang sangat panjang dalam melampaui banyak karya- karyanya dan tak pernah kenal lelah sudah puluhan buku di tulisnya yang meliputi berbagai lapangan ikmu seperti halnya meiputi teologi islam (ilmu kalam) hukum islam (fikih) tasawuf, tafsir akhlak etika dan kesopanan sebagian buku yang di jelaskan kebanyakan ai tulis dengan bahasa opersia oleh al ghazali.

Kitab al ghazali yang paling esar dan sangatlah terkenal adalah

1.  ihya ulumuddin yang bisa dia rtikan menghidupkan ilmu-ilmu agama al ghazali mengarang buku tersebut tidak hanya berpacu padasatu tempat beliau mengerjakan buku tersebut pada banyak temat yang berbeda seperti di hijaz, syam, yerusalem yang berisikan paduan yang indah antara ikmu fiqh tasawuf dan filsafat buku ynag di tulis oleh al ghazali ini idak hanya terkenal di kalangan kaum muslimin tapi juga terkenal di kalangan barat

2. al- munqidz min ad dlalal( penyelamatan dari kesalahan) buku ini beisi tentang sejrah perkembangan alam pemikirannya yng mencerminkan tentang sikapnya tentang berbagai macam ilmu serta pembahasan tentang jalamn menuju tuhan. 

3. tahafut al falasifah

C. Pemikiran Filsafat Imam Al-Ghazali

Ilmu yang berkaitan dengan masalah mendasar dari segala hal di sebut filsafat.Filsafat berusaha untuk membongkar realitas secara mendalam mengenai dasar-dasar terbentuknya, hal-hal prinsip yang membuat realitas ada, dan menjadi pandangan hidup atau pandangan seseorang dalam melihat realitas tersebut.

pertanyaan yang mendasar seperti Apa, Mengapa, Bagaimana menjadikan bagaimana permulaan filsafat bisa terjadi dan terbentuk Aktivitas filsafat tidak akan terjadi apabila tanpa adanya ada pertanyaan. Sebagai contoh timbulnya  pertanyaan tentang Apa dan Siapa Manusia, Apakah itu tuhan dan bagaimanakah wujud tuhan? Semuanya akan dijawab oleh aktivitas filsafat.

 Filsafat berkembang menjadi pembicaraan tentang hal-hal yang abstrak dan tidak terlihat. Hal abstrak ini biasanya seperti nilai-nilai, ide, pemikiran, dan sistem di masyarakat perkembangan merubah realitas mengenai awal mula terbentknya filsafat . Adanya filsafat yang berupa realitas abstrak maka mulai muncul pemikiran-pemikiran dari filsafat yang akhirnya menjadi landasan sebuah kehidupan di masyarakat atau menjadi cara pandang hidup seseorang.

Menurut Dr. Dardiri, mengatakan di dalam dalam bukunya Humaniora, Filsafat, dan Logika, disebukan bahwa cabang-cabang filsafat adalah sebagai berikut :

  • Metafisika, tujuan filsafat  dengan membongkar hal-hal yang ada di luar objek. Misalnya berkaitan dengan fungsi, manfaatnya, sebab munculnya,
  • Epistemologi,tujuan filsafat dengan bagaimana seseorang bisa menghasilkan  pengetahuan cara berfikir tertentu
  • Metodologi,tujuan Filsafat yang berkenaan dengan cara seseorang bisa menghasilkan pengetahuan tertentu
  • Estetika,tujuan Filsafat yang berkenaan dengan baik buruknya suatu realitas
  • Etika, tujuan Filsafat yang berkenaan dengan nilai keindahan suatu perilaku
  • Logika, Filsafat yang berkenaan dengan valid atau tidak valid suatu pernyataan atau pemikiran yang diambil menggunakan kesimpulan.[1]
  •  
    Berikut penjelasan  ilmuwan yang berbicara dan menyatakan teorinya tentang filsafat pendidikan islam. Diantaranya adalah:
    Pendidikan Islam ialah pendidikan Islami, pendidikan yang mempuny karakteristik dan sifat keislaman, yaitu pendidikan yang didirikan dan dikembangkan di atas dasar ajaran Islam menurut Muammad As-Said.
    Al ghazali termasuk tokoh yang berpemikiran liberalis ynag cinta akan pengetahuan berbagai macam disiplin ilmu  seperti ilmu fikih, tasawuf , akhlak,logika, fisika dan lainnya. al ghazali berketetapan hati untuk menelaah kembali berbagai sistem filosofi dan teologi ia tidak pernah meracunkan dirinya deangan berbagai filosofi dan etika dalam kitab ihya ulumuddin di jelaskan bahwa yang di lakukan orang yunani seperti kegiatan sosial  yunani itu sangatlah bertolak belakang dengan realita yang ada bahwa perlakuan tersebut di lakukan hanya untuk menguntungkan dirinya sendiri.[2]
     Ghazali mengalihkan pada reformasi moral bangsa belia mengambil kesimpulan bahwa moral rakyat memburuk krena adanya kemerosotan peri kehidupan dalam kalangan para penguasa dan melemahnya akhlak para pemimpin ynag ada dan juga para ulama menjual hati nuraninya hanya untuk harta dan tahta.  Pemikiran al ghazali banyak ynag bertumpu pada tasawufia terlibat dalam berbagai aspek kehidupan misal diskusi ilmiah  karena banyaknya kalangan penguasa yang memntingkan dirinya sendiri akhirnya al ghazali mulai memberanikan diri untuk menyuarakan bahwa rakyat berhak untuk mengoreksi para penguasa demi kemajuan bersama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun