Mohon tunggu...
novia triastuti
novia triastuti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Novia

Nikmati proses, tanpa protes!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bukan Cerita Fabel untuk si Kecil, Ini untuk Kamu si 18 Plus!

7 Januari 2021   09:04 Diperbarui: 7 Januari 2021   09:12 10014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi -Bukan Cerita Fabel Untuk Si Kecil, Ini Untuk Kamu Si 18 Plus | Sumber foto dokumen pribadi

Selama berabad-abad lamanya, cerita fabel telah dianggap sebagai media paling ampuh untuk mengembangkan imajinasi si kecil. Bahkan, konon katanya dengan cerita fabel, anak-anak akan lebih mudah mempelajari banyak hal sekitar. Alhasil, binatang atau benda disekitar rela dikambing hitamkan si Bunda untuk memberikan umpan pada anaknya. So far is not bad!

Namun, sebuah cerita fantasi yang terselip pesan moral itu, kini telah menjilma bak tradisi adat istiadat si bunda untuk si kecil dalam menyambut ritual mimpi di malam hari.

Padahal, cerita fiksi yang menjadi dongeng pengantar tidur ini sebenernya tak hanya dibutuhkan si kecil, lho Bund.

"Lihat lah, anakmu yang sudah mulai tumbuh dewasa ini. Ia lebih sering tak bisa tidur di malam hari karena pikirannya sedang berkecamuk memikirkan banyak hal yang sebenarnya remeh ketika sudah dilewati dan terlihat pelik ketika belum terjadi," keluhku.  

Tampaknya hal ini tak hanya terjadi pada anakmu yang satu ini saja bund, sejagat manusia yang sedang berada di fase Quarter Life Crisis pasti faham bagaimana isi kepala menjadi sangat bising di malam yang sunyi.

Sementara itu,  insomnia dan overthingking auto hadir menjilma bak teman bermuka dua. Akunya sih menemani dan memahami, padahal dia cuma membuat tubuh semakin letih dan lesuh.

Eh, eh tapi bukan hanya kalian yang berada di Quarter Life Crisis saja tampaknya. Sepertinya para lansia yang tak bisa tidur gegara diselimuti nyeri sendi setiap malam menyapa atau ia yang sedang menghalu rindu bertemu buah hatinya yang berada di negeri nun jauh di sana juga butuh ditenangkan dengan sebuah dongeng jelang tidur.

Entah dengan cerita fiksi atau hanya basa basi, kedua jenis umat manusia ini tampaknya lebih memerlukan dongeng untuk mendamaikan tidur malamnya yang sering kali tak beraturan. Ya, bukan hanya si kecil, aku, kamu, kita, dia dan juga mereka yang resah dan lelah dengan dunia yang makin hari makin bercanda ini sangat memerlukan kedamaian malam untuk mengusir bising di kepala.

Sini, sini.. mendekatlah ku bagi cerita penghantar tidur agar malammu sedikit hangat. Harusnya sih kisah klasik ini engkau dengarkan bukan malah dibaca, hehe.

Tapi tak mengapa ini adalah jalan alternatif. Katanya sih semakin kesal kinerja mata juga bisa membuatmu tertidur, kok!

So, dongeng di awal tahun 2021 ini untukmu, sobat insomnia dan senior di usia senja. Kalian yang 18 plus yuk merapat, by the way si baby minggir dulu ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun