Awal tahun 2021, publik kembali digegerkan dengan adanya virus mutasi Covid-19 varian baru.
Ya, kabarnya virus mutasi ini, bermula dari virus Covid-19 yang mengalami perkembangan signifikan.
Disebut-sebut lebih kuat dari Covid-19, virus mutasi varian baru ini, sebenarnya sudah muncul pada akhir tahun 2020.
Berdasarkan informasi yang disampaikan CNBCIndonesia.com, virus mutasi dari corona ini disebut SARS-CoV-2, oleh ilmuwan konsorsium genomik dari Inggris, virus mutasi ini telah diberi nama B.1.1.7.
Menurut laporan resmi dari European Center for Disease Control & Prevention, varian baru yang juga dikenal dengan nama Variant Under Investigation (VUI).
Dimana penyebaran virus mutasi ini, pertama kali berawal dari daerah Kent dan telah banyak dijumpai di Wales, Inggris.
Di sana, virus mutasi tersebut, dikabarkan dominan menyerang kelompok usia di bawah 60 tahun. Â Kabar buruknya, penyebaran virus mutasi ini disebut-sebut lebih cepat dan lebih masif di banding virus Corona.
Saat ini virus SARS-CoV-2 dikabarkan sudah menyebar di belasan negara lain dan baru-baru ini negara Vietnam juga sudah mengkonfirmasi keberadaan virus mutasi tersebut.
Meskipun demikian tak perlu khawatir ya, sebab kasus kematian dari virus mutasi Covid-19 itu masih belum terbukti secara ilmiah.
Ya, sejauh ini belum ada kasus kematian yang terbukti secara ilmiah dari virus mutasi tersebut, tetap aware dalam menjaga kesehatan masih menjadi hal wajib yang di jalankan, ya!
Tetap patuhi protokol kesehatan dan kurangi berada di tempat umum apalagi hingga memicu kerumunan massa.
Taletapi, jika hal tersebut tak bisa dihindarkan dengan alasan kebutuhan yang sangat mendesak, maka,ada baiknya tetap melakukan jaga jarak ya, my luv.
Seperti kata pepatah, 'Mencegah lebih baik dari pada mengobatai' ya kan?
Eits, tampaknya pepatah tersebut harus ditanam dan dipupuk menjadi prinsip keseharian juga nih.
Demi melindungi diri dan orang-orang tersayang, tak ada salahnya hidup prihatin di masa-masa pandemi seperti sekarang.
Apalagi, virus mutasi Covid-19 ini kabarnya jauh lebih mudah menyebar dan menular dibandingkan virus sebelumnya.
Beralih ke informasi pemerintah nih, kira-kira sudah sejauh mana ya, upaya Menkes baru kita dalam menangani virus mutasi?
Ya, menilik langkah Menkes baru kita, Budi Gunadi Sadikin, beliau dikabarkan sudah membentuk tim untuk menangani virus genetik ini.
Menkes Budi Gunadi Sadikin disebutkan sudah meminta para ahli di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mempelajari virus mutasi tersebut.
"Kami sudah mendengar ada berita tersebut. Yang kami lakukan adalah kami meminta para ahli di Kemenkes untuk mempelajari strain tersebut," tutur Menkes Budi sebagaimana dikutip dari tayangan PMJ News pada Jumat, 25 Desember 2020 lalu.
Nah, meskipun Kemenkes telah bergerak siaga, tetap saja melindungi diri dan menjaga kesehatan adalah kewajiban masing-masing personal.
Toh, saat tubuh dalam keadaan bugar atau sebaliknya, kitalah yang paling merasakan imbasnya.
Jadi, jangan panik ya, sekalipun harus mengurangi jatah piknik, hehe.
Selama kita sudah menjalankan protokol kesehatan dan selalu aware dengan keadaan, InsyaAllah kita selalu dalam lindungan.
Oh iya, selain jaga kesehatan dan melindungi diri, jangan lupa berdoa ya, my luv.
Meskipun 2021 masih belum banyak menampakkan perubahan, tapi tahun ini kita harus lebih siap dan cakap.
Jangan keluarkan kesah, banyak konsumsi makanan bervitamin.
Ayo, bangkit dan buktikan pada dunia bahwa semangat manusia mampu mengalahkan virus yang sudah menghantam dunia.
(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H