Mohon tunggu...
Siti Nofiati
Siti Nofiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru biasa yang senang menulis hal hal yang luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Numerasi Rendah, Siswa SMA Kesulitan Matematika Dasar?

4 November 2024   09:02 Diperbarui: 6 November 2024   11:22 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya, ketika diberikan soal pembagian yang sedikit berbeda dari biasanya, murid sering kali bingung. Contoh ini memperlihatkan bahwa konsep dasar, seperti pembagian, kadang hanya dihafal tanpa benar-benar dipahami.

Selain itu, era digital yang berkembang pesat ternyata juga turut mempengaruhi pola belajar generasi Z. Dengan segala kemudahan yang ditawarkan teknologi, murid lebih cenderung mencari solusi instan ketimbang berusaha memahami proses.

Bahkan, menurut sebuah studi, semakin banyak murid yang menganggap kalkulator sebagai "penyelamat" ketimbang alat bantu belajar. Maka, tak heran jika saat dihadapkan pada soal sederhana tanpa kalkulator, banyak yang kebingungan.

Menghadapi fenomena ini, guru tentunya mempunyai peran penting. Namun, menjadi guru di era digital ini mempunyai tantangan tersendiri.

Guru tidak hanya dituntut untuk menguasai materi, tetapi juga mampu mengemas pembelajaran yang menarik agar murid tetap fokus.

Misalnya, guru dapat menggunakan metode problem based learning atau game based learning untuk menstimulasi rasa ingin tahu murid. Metode seperti ini memungkinkan murid untuk belajar dengan konteks kehidupan sehari-hari.

Misalnya, guru bisa memberi contoh soal pembagian dalam konteks membagi uang jajan atau membagi makanan dalam kelompok. Dengan pendekatan seperti ini, murid akan lebih mudah memahami konsep pembagian karena mereka melihat aplikasinya dalam kehidupan nyata.

Orang tua juga bisa berperan dalam mendukung literasi numerasi anak. Sering kali, kita menganggap bahwa pendidikan hanya menjadi tanggung jawab sekolah, padahal pendidikan adalah tanggung jawab bersama.

Mulailah dari hal-hal kecil; ajak anak untuk membantu menghitung belanjaan di supermarket, atau diskusikan bagaimana membagi waktu untuk belajar, bermain, dan beristirahat.

Sebagai orang tua, mengarahkan anak untuk melihat numerasi sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari adalah langkah sederhana namun berdampak besar.

Dukungan ini akan memperkuat pondasi mereka, terutama dalam kemampuan pembagian dan matematika dasar lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun