Mohon tunggu...
novi ariesanthi
novi ariesanthi Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswi yang memiliki rasa semangat dan rasa ingin tahu yang tinggi, saya selalu tertarik untuk mempelajari hal-hal baru. Dengan sifat ceria dan antusias, saya senang terlibat dalam berbagai kegiatan yang menantang dan memberikan pengalaman baru. Selain itu, saya juga aktif berpartisipasi dalam organisasi ataupun komunitas yang mendukung pengembangan diri, baik di bidang akademik maupun non-akademik. Setiap peluang adalah kesempatan untuk bertumbuh, berbagi, dan menciptakan dampak positif di sekitar saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anak-Anak Muda di Era Digital: Perubahan Preferensi Pembelajaran Melalui Podcast dan Youtube

27 November 2024   22:36 Diperbarui: 27 November 2024   23:00 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, perlu diingat bahwa perubahan preferensi anak-anak muda dalam belajar melalui podcast dan YouTube juga memiliki manfaat positif. Beberapa diantaranya adalah:

  • Inovasi Konten Edukatif: Platform-platform digital telah memungkinkan pengembangan konten edukatif yang inovatif dan interaktif. Podcast seperti "#30 Siswa Berprestasi dan Menginspirasi" yang menampilkan siswa-siswa berprestasi, seperti Athifah Qonita, dapat menjadi inspirasi bagi remaja lainnya untuk berprestasi dan mengembangkan bakat mereka.
  • Akses Luas: Teknologi telah memecahkan batasan geografis dan sosioekonomi dalam akses pendidikan. Anak-anak muda dari berbagai lapisan masyarakat dapat mengakses materi belajar yang berkualitas tanpa harus repot-repot menuju perpustakaan atau universitas.

Challenges dan Risiko

Meski begitu, perubahan preferensi juga memiliki challenges dan risiko yang perlu diantisipasi. Beberapa diantaranya adalah:

  • Kualitas Informasi: Anak-anak muda harus hati-hati dalam memilih sumber informasi karena tidak semua konten di platform digital dapat diandalkan. Adanya konten palsu atau tidak akurat dapat mengganggu proses belajar mereka.
  • Addiktif: Penggunaan teknologi yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan mental dan fisik. Anak-anak muda perlu diingatkan untuk menggunakan gadget dengan bijak dan tidak terobsesi dengan layar.

Contoh dan Data Pendukung

  • Statistik YouTube dan Podcast:
    Pada tahun 2023, 24% waktu anak muda Indonesia dihabiskan menonton YouTube, menjadikannya platform paling populer.
    Podcast dinikmati oleh berbagai usia, dengan dominasi dari mereka yang berusia 15-24 tahun, yang mencapai 44,3% pendengar.

  • Kasus Sukses:
    Program seperti "Curhat Bang Denny Sumargo" dan "Close the Door" menjadi bukti bagaimana podcast dapat menyajikan diskusi mendalam yang edukatif dan menghibur.

Solusi dan Manfaat

Integrasi Teknologi dengan Sistem Pendidikan Tradisional

Solusi yang potensial untuk mengoptimalkan sistem pendidikan di era digital adalah integrasi teknologi dengan sistem pendidikan tradisional. Sekolah-sekolah dapat menggunakan aplikasi-aplikasi edukatif yang terintegrasi dengan kurikulum resmi untuk meningkatkan kualitas belajar. Misalnya, Edutore, sebuah platform edukasi yang dikembangkan Gramedia, menawarkan buku latihan soal yang dapat diakses melalui berlangganan online. Hal ini dapat membantu guru-guru dalam menyampaikan materinya dengan lebih interaktif dan fleksibel.

Promosi Literasi Digital

Selain itu, promosi literasi digital juga sangat penting. Orang tua dan guru-guru harus mempromosikan pentingnya membaca buku fisik sekaligus menggunakan media digital untuk belajar. Dengan demikian, anak-anak muda dapat membangun kebiasaan membaca yang seimbang antara format cetak dan elektronik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun