Barangkali, untuk penilaian “Tujuh Makanan yang Paling Membangkitkan Selera Ketika Melihatnya Pertama Kali Versi Onde Sprot”, saya setuju Kaledo patut diperhitungkan.
Saya yang memang sudah lapar, segera mencicipi daging di tulang kaki lembu itu. rasanya enak, bumbunya merasap ke daging. Daging nya pun empuk, tak terlalu perlu menggunakan otot2 rahang dan kekuatan gigi untuk memisahkannya dari tulang dan mengunyahnya. Rasa supnya gurih, sedikit asam dengan aroma khas daging lembu. Betul2 nikmat dan terasa di lidah. Apalagi bagi penikmat makanan pedas, sambal yang disediakan untuk kaledo juga betul2 bikin keringatan. Ssshhhh…Pak Nyus.
Acara makan malam pun selesai, setelah membersihkan gigi, dan melakukan rutinitas para Ahlul Hisap, saya yang memang bertugas sebagai juru bayar segera ke kasir. Harga Rp 40.000,- untuk setiap porsinya memang pantas untuk menikmati kuliner ini. Walaupun, harganya memang relatif sedikit mahal bila dibandingkan dengan makanan2 sejenis di Makassar atau di Sulawesi Barat.
Tapi, setelah tau bahwa rombongan pengunjung yang duduk di sebelah meja kami adalah Gubernur Sulawesi Tengah dan jajarannya, saya mengambil kesimpulan bisa jadi rumah makan yang kami pilih termasuk dalam rumah makan elite di Kota Palu. So, bisa jadi, ada rumah makan yang juga menyediakan Kaledo dengan harga yang lebih murah dari tempat ini.
Setelah kembali ke hotel, sebelum tidur malam itu, saya menyempatkan diri untuk mengunjungi mbah google. Sekadar mencari tau tentang maskan khas Sulawesi Tengah ini. Setelah googling, akhirnya dapat link yang memberikan jawabannya bahwa Kaledo itu Kaki Lembu Donggala.
Ps : Donggala adalah sebuah Kota kecil ibu Kota Kabupaten Donggala,
di Sulawesi Tengah, yang berbatasan langsung dengan Kota Palu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H