Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Sandra - Dewo

10 Januari 2025   17:40 Diperbarui: 10 Januari 2025   17:40 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Singkatnya, sejak kejadian pagi itu, Sandra dan Dewo jadi sering ngobrol dan jalan bareng. Ya, meskipun setiap kali jalan bareng, Sandra yang lebih sering jajanin Dewo. Sandra juga sudah bilang kalau dia memang suka beneran sama Dewo, tapi si Dewo-nya masih ngga jelas gitu.

Dewo cuma takut kalau nanti mereka pacaran, suatu saat Sandra bakal minta dinikahin. Sedangkan Dewo takut banget sama pernikahan. Karena Dewo itu pelit, titik!

Malam itu, sepulang kondangan bareng, Sandra dan Dewo duduk di pinggir danau sambil menikmati angin malam. Dan tiba-tiba mereka berdua berdebat soal nikah.

"Menurut aku, umur sekita gini.. tujuan nikah itu bukan perkara urusan ranjang. Tapi lebih ke temen ngobrol, temen masa tua. Lagian, di umur aku yang makin nambah, belum tentu juga aku bisa punya anak. Kalau ngga punya, kita kan bisa ajak main ponakan, ajak mereka jalan-jalan, liburan bareng. Tapi, terserah sih kalau kamu ngga mau nikah. Itu bukan urusan aku. Lagian, kamu kan ngga pernah suka sama aku. Udah ya, aku pulang duluan!"

"Bentar San, dengerin dulu! Siapa bilang aku ngga suka sama kamu? Aku suka kok sama kamu."

Mungkin semua orang menebak kalau akhir dari kisah mereka, mereka bakal bersatu dan bahagia, karena ternyata selama ini cintanya Sandra tidak bertepuk sebelah tangan.

Tapi takdir tak semudah itu, Sandra dan Dewo tetap ngga pernah jadian. Mereka kembali melanjutkan hidup masing-masing. Sandra memilih untuk memendam perasaan itu selamanya. Sedangkan Dewo, ya.. begitulah.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun