Arman terdiam sejenak, mencoba mengatur pikirannya. Ia tahu ini saat yang tak terelakkan. "Rian, dengar.. Papa ngga bermaksud menyakiti kamu. Hubungan antara Papa dan Dila, itu tumbuh tanpa kita sadari. Kami coba mencegah perasaan itu, tapi..."
"Apa Papa pernah berpikir tentang bagaimana perasaan aku?"
"Maafin Papa, Rian. Â Tapi Papa juga ngga bisa membohongi diri sendiri."
Mendengar kata-kata itu, Rian pergi membanting pintu. Arman duduk terdiam, merasakan beban di dadanya semakin berat. Ia tahu bahwa apa yang telah terjadi tidak bisa diperbaiki begitu saja.
Keesokan harinya, dengan berat hati akhirnya Arman memutuskan hubungannya dengan Dila. Tentu hal itu cukup menyakitkan bagi gadis itu, namun ia tak dapat melakukan apapun lagi selain menerima keputusan itu.
Arman menatap langit yang mulai mendung, bertanya-tanya apakah ia telah membuat keputusan yang benar. Ia hanya berharap suatu hari, baik Rian maupun Dila akan memaafkannya, dan mereka bisa menemukan kedamaian dalam hati masing-masing.(*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI