Di tengah keheningan malam, Alan memutuskan bahwa esok dia akan berbicara pada Sasya. Alan dan Bella harus keluar dari bayang-bayang yang selama ini membatasi hidupnya.
Keesokan harinya, Alan bangun dengan perasaan campur aduk. Sepanjang malam dia tak bisa tidur, memikirkan cara untuk berbicara dengan Sasya. Dia tahu bahwa ini mungkin adalah saat terberat dalam hidupnya, mengungkapkan sisi dirinya yang selama ini dia sembunyikan.
"Kamu baik-baik saja, Lan?"
Alan menarik napas dalam-dalam. "Sya, ada yang harus aku ceritain ke kamu. Aku ngga bisa lagi terus sembunyi."
Lantas Alan mulai menjelaskan segala yang harus dijelaskannya kepada Sasya. Bahwa dirinya berkepribadian alter ego. Alan memiliki kepribadian lain dalam dirinya.
Setelah mendengar semua penjelasan Alan, Sasya meminta waktu untuk dapat memahami dan mencoba menerima keadaanya. Hingga dua minggu berlalu, Sasya tak memberi kabar. Namun di hari berikutnya, Sasya datang menemui Alan.
"Semua ini jelas ngga mudah buat aku, Lan. Tapi.. aku akan coba menerima dan ngerti keadaan kamu sekarang. Dan aku harap, suatu hari nanti kamu bisa menjadi diri kamu yang aku kenal selama ini. Cuma Alan, dan bukan sebagai Bella."
Hari itu Alan merasa beban di hatinya sedikit terangkat. Sasya mungkin belum sepenuhnya menerima Bella, tapi yang pasti, Sasya tidak akan meninggalkan Alan.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H