Sarah merasa hatinya bergetar saat melihat wajah yang familiar itu. "Haris?"
Haris menatapnya dengan kaget. "Sarah? Ini kamu, Sar?"
Sarah mengangguk. "Ya, ini aku. Aku datang untuk melihat kamu setelah sekian lama."
Di dalam apartemen yang sederhana namun nyaman, mereka duduk bersama, berbagi cerita tentang kehidupan masing-masing.
"Sarah, aku menyesal ngga bisa memenuhi janji kita. Tapi, aku ngga pernah melupakan kamu."
Sarah tersenyum, air mata merembes di sudut matanya. "Aku juga ngga pernah melupakan kamu, Haris. Kenangan kita selalu ada di hatiku."
Mira yang duduk di sudut ruangan merasa terharu melihat pertemuan itu.
"Aku sudah memaafkan segala yang terjadi di masa lalu. Yang penting sekarang... kita punya kesempatan untuk bertemu lagi." tambah Sarah"
Haris meraih tangan Sarah dengan lembut. "Terima kasih sudah datang, Sarah. Ini adalah hadiah yang luar biasa setelah sekian lama."
Hujan di ujung senja masih mengiringi pertemuan itu. Selama nafas masih tersisa, keduanya sepakat menghabiskan waktu bersama lebih banyak lagi, untuk mengganti waktu yang sempat hilang.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H