Badai semakin besar, dan dalam kebingungan Siera terjatuh dengan keras ke tanah. Saat dia terjatuh, kekuatannya mengakibatkan angin kencang yang menimbulkan kilatan petir.
Elisa membantu Ruby mengangkat Siera. "Kita harus membawanya ke tabib desa," ucap Elisa.
Namun, saat mereka berusaha membawanya, Siera merasakan kekuatannya berkurang. "Aku merasakan... sesuatu yang aneh," ucap Siera lemah.
"Jangan bicara seperti itu, Siera! Kita akan membawamu ke tabib desa."
Siera memandang Ruby, air matanya jatuh. "Ruby, jika aku tidak bisa bertahan..."
"Jangan bicara seperti itu!"
Ketika mereka sampai di rumah tabib desa, Siera sudah sangat lemah. "Kekuatanmu terhubung dengan angin. Jika kau tidak bisa mengendalikannya, itu bisa berbahaya," jelas sang tabib.
Siera merasakan hidupnya perlahan-lahan memudar. "Ruby... jika aku pergi, ingatlah bahwa aku mencintaimu."
"Jangan pergi, Siera. Kita bisa melalui ini bersama."
"Jaga dirimu dan.. jaga Elisa!"
"Siera, jangan tinggalkan aku!" teriak Ruby seolah dunianya runtuh.