Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Es Krim Tradisional: Manisnya Tak Terlupakan, Semanis Kenangannya

1 Agustus 2024   08:18 Diperbarui: 1 Agustus 2024   09:45 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar : cookpad

Senang dapat berbagi kenangan kembali lewat topik pilihan Kompasiana kali ini. Bicara es krim tradisional favorit, maka jawabanku adalah es kue. Belakangan, aku baru tahu kalau es kue ini ternyata juga disebut dengan es gabus pelangi.

Masa-masa di bangku sekolah dasar, adalah saat pertama kalinya aku berkenalan dengan es kue ini.

Bentuknya yang tipis seperti biskuit dengan lapisan warna yang menarik, sukses membuatku tergoda. Ditambah lagi, es kue ini kerap ditawarkan dengan tambahan olesan toping susu kental manis rasa cokelat.

Penjual es kue yang kerap ku jumpai di era tahun 1997 itu, biasanya menjajakan es kuenya dengan menggendong tas es krim sambil berkeliling berjalan kaki, dan pastinya akan mangkal di sekolah-sekolah.

Sejak pertama kali mencicipi manisnya es kue ini, aku pun selalu membelinya setiap jam istirahat di sekolah. Dan berharap bisa membelinya lagi sewaktu pulang sekolah, karena terkadang abang penjual es kuenya sudah tak terlihat lagi pada jam pulang sekolah.

Tekstur es kue ini sangat lembut dan kenyal, rasanya juga tidak semanis es krim buatan pabrik. Rasanya ringan dan sederhana, tapi benar-benar melekat di hati.

Setelah dewasa, aku baru tahu kalau es kue terbuat dari tepung hunkwe. Yaitu, tepung yang terbuat dari pati kacang hijau. Berwarna putih dan bertekstur lebih kasar dari tepung terigu. Dan saat dijadikan adonan, ia akan menghasilkan adonan yang kental dan kenyal seperti tepung tapioka.

Selain menggunakan tepung hunkwe, bahan pembuat lainnya adalah gula pasir, santan dan pewarna makanan. Dengan bahan yang sedikit ini, mungkin terdengar mudah membuatnya. Tapi, jujurly aku sendiri belum pernah coba membuatnya.

Menurut sumber yang ku baca, es kue atau es gabus pelangi berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat.

Tampaknya, saat ini keberadaan abang penjual es kue keliling seperti zamanku kecil dulu, sudah sulit dijumpai. Namun, es krim tradisional yang satu ini tidak pernah punah ditelan zaman lho..

Es kue/ es gabus pelangi ini masih esksis dan bisa dibeli secara online di toko-toko online. Contohnya saja di Tokopedia, es kue di wilayah Jabodetabek dijual dengan harga Rp 1.800 hingga Rp 2.000 perbuah. Padahal, dulu cuma 500-an lho..

Bagiku, tak ada kenangan lain dengan es ini selain kenangan masa kecil yang selalu indah untuk diingat dan diceritakan.

Harapanku, semoga es kue ini akan selalu ada bersama jajanan-jajanan tempo dulu lainnya. Aku pribadi sangat mendukung keberadaan usaha kecil dan menengah yang menjajakan beragam jajanan tempo dulu. Selain bisa bernostalgia, rasa rindu pada masa kecil pun bisa sedikit terobati.

Sayangnya, memang tak semua jajanan tempo dulu masih bisa kita nikmati di masa kini. Terutama jajanan yang diproduksi oleh pabrik, seperti Mie Anak Mas dan lain sebagainya. Karena, proses produksi oleh pabriknya mungkin sudah lama dihentikan.

Oleh sebab itu, sudah semestinya jajanan tradisional seperti es kue jangan sampai tergerus oleh zaman, karena resepnya masih bisa diperoleh turun-temurun dan masih bisa dibuat dengan cara tradisional melibatkan langsung tenaga manusia.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun