Meski tak menunggu balasan pesan dari seseorang, nyatanya kamu tetap sering mengecek isi ponselmu. Sekedar untuk melihat update terbaru dalam sosmed.
3. Sulitnya mempertahankan satu ide
Konsentrasi atau fokusmu menjadi mudah buyar hanya karena gangguan-gangguan kecil di sekitarmu, tanpa disadari kamu menjadi orang yang tidak konsisten pada satu ide yang sudah ditetapkan sebelumnya.
4. Terus-menerus beralih antar aktivitas
Multitasking yang ini, bisa jadi bukan multitasking yang berdampak positif. Sebab kamu mudah beralih dari satu aktivitas penting ke aktivitas yang tidak penting, atau aktivitas tersebut sebenarnya masih bisa ditunda sehingga tidak perlu mengganggu fokusmu.
5. Mental mudah merasa lelah
Sulit untuk fokus pada satu tugas, dapat membuatmu seolah terus merasakan tertekan. Selalu merasa dikejar waktu dan dituntut sempurna dalam setiap hal yang kamu lakukan. Semua hal itulah yang akhirnya membuat mentalmu mudah merasa lelah.
Lain daripada itu, popcorn brain pada akhirnya menghasilkan perasaan akan takut ketinggalan atau FOMO (Fear of Missing Out) dan tekanan untuk menampilkan diri sendiri dalam versi yang ideal secara online.
Pada sebagian orang, fenomena popcorn brain terjadi begitu saja tanpa dipedulikan. Sebab hal tersebut mungkin tidak memberi dampak yang berarti bagi dirinya sendiri dan lingkup sekitar.
Namun, sebagian orang lainnya secara sadar dapat merasakan popcorn brain sebenarnya cukup mengganggu aktivitas mereka. Popcorn brain telah menyebabkan kesulitan berkepanjangan dalam menentukan fokus dan produktivitas.
Fenomena popcorn brain sangat dipengaruhi oleh gaya hidup digital kita. Untuk itu, cobalah untuk menyiasati waktu dalam penggunaan internet sebagai hiburan, terutama media sosial. Memanfaatkan keberadaannya dengan lebih bijak, sesuai keperluan atau kebutuhan.(*)