Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tak Selalu Buruk, Ternyata Lupa Juga Ada Manfaatnya

11 Juli 2024   16:17 Diperbarui: 14 Juli 2024   21:32 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lupa. (Sumber: shutterstock via kompas.com) 

Mengapa kita suka melupakan sesuatu?
Sengaja melupakan ataukah suatu ketidaksengajaan?

Pada umumnya sifat mudah lupa terhadap sesuatu dikaitkan dengan usia seseorang. Di mana saat memasuki usia tertentu, biasanya daya ingat seseorang akan semakin menurun. Kondisi inilah yang kita kenal dengan sebutan pikun.

Masih muda sudah pikun, kalimat ini tentu sangat sering kita dengar. Sebuah kalimat berkonotasi negatif yang menyatakan bahwa lupa atau melupakan sesuatu, dianggap sebagai hal yang salah.

Lagi pula, muda bukanlah menjadi alasan seseorang dilarang untuk pikun. Lupa dapat terjadi pada siapapun tanpa memandang usia. Yang membedakan ialah sejauh mana kemampuan mereka untuk dapat mengingat kembali kejadian tertentu, ketika diingatkan oleh orang lain.

Meski kerap dianggap sebagai hal yang negatif, ternyata lupa atau melupakan sesuatu memiliki sisi positif. 

Terdapat manfaat tersembunyi di balik lupa, yang mungkin tak pernah terpikirkan selama ini. Kemampuan untuk melupakan sesuatu, secara diam-diam memainkan peran penting dalam sistem memori otak.

Terdapat suatu pandangan yang menyatakan bahwa melupakan sesuatu, dapat menjadi fungsi mendasar dari sistem memori. Melupakan sesuatu, memang diperlukan agar memori dapat berfungsi dengan baik.

Di dalam memori, terdapat sistem yang terus-menerus memastikan bahwa struktur ingatan yang terbentuk akan tetap terjaga, namun di saat itu juga terdapat proses lain yang mencoba untuk menghilangkan struktur ingatan tersebut.

Proses ini digunakan oleh otak untuk menghilangkan ingatan, sekaligus bertujuan menjaga ingatan agar tetap berfungsi optimal. Dan proses ini disebut sebagai mekanisme melupakan aktif.

Menurut Hardt, seorang asisten profesor di Departemen Psikologi, McGill University, Kanada, terdapat kebaikan dalam melupakan sesuatu. Ia menjelaskan bahwa melupakan, dapat membuat otak hanya menyimpan apa yang dianggap berguna untuk banyak tugas besar, yang bermanfaat untuk meningkatkan peluang kelangsungan hidup.

Lain daripada itu, melupakan sesuatu ternyata dapat membantu kita dalam membuat prioritas. Sebab tanpa kita sadari, otak terus-menerus bekerja, memilah kenangan mana yang harus disimpan dan kenangan mana yang dapat dihilangkan. Proses ini terus terjadi bahkan dalam keadaan kita sedang tertidur.

Melupakan kejadian buruk yang mungkin pernah terjadi sepanjang perjalanan hidup kita, sangat bermanfaat untuk menghindari rasa trauma dan cemas berlebihan.

Kemampuan dalam melupakan sesuatu, pada akhirnya dapat membantu kita dalam membuat prioritas, berpikir lebih baik, mengambil keputusan, serta menjadi lebih kreatif.

Setelah mengetahui manfaat dari melupakan sesuatu, apakah kamu sudah mulai berniat untuk melupakan mantan? Semoga!

Jika melupakan sesuatu dikatakan menyimpan manfaat, hal ini dapat disama artikan bahwa lupa adalah perilaku yang wajar dan normal terjadi. 

Namun di lain sisi, perilaku lupa jelas dapat menjadi bencana jika terjadi dalam kondisi yang tidak seharusnya. Apa lagi jika terlalu sering lupa pada suatu hal yang sebenarnya penting untuk diingat. 

Hal tersebut akan sangat merugikan diri sendiri dan orang lain di sekitar. Maka lupa dalam kondisi ini, jelas menjadi tidak wajar dan tidak normal lagi.(*)

Referensi: kompas.com | gaya.tempo.co

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun