dendam di hati seorang pemuda.
Di tepi hutan Glory yang gelap dan misterius, tersebutlah sebuah negeri bernama Averia. Negeri yang dipimpin oleh seorang raja bernama Alaric, raja yang bijaksana dan penuh kasih. Namun di balik kedamaian Averia, tersembunyi kisah kelam tentang sebuahDi sebuah desa kecil di sudut Averia, hiduplah seorang pemuda bernama Ryn, seorang pandai besi yang terampil. Namun ia tak pernah menggunakan keterampilannya untuk hal lain, selain untuk menciptakan pedangnya sendiri.
Tak ada yang menduga bahwa hati pemuda itu masih selalu dipenuhi oleh amarah dan dendam. Lima tahun lalu, kedua orang tuanya dibunuh oleh seorang bandit bernama Gordon. Dan sejak saat itu, Ryn bertekad untuk membalas dendam.
Hingga suatu hari, Ryn mendengar kabar bahwa Gordon yang selama ini bersembunyi, ternyata ada di dalam hutan Glory. Tanpa ragu, Ryn mengambil pedangnya dan bergegas ke sana. Namun di tengah perjalanan, ia bertemu dengan seorang penyihir tua yang bernama Aera.
"Ke mana tujuanmu, Ryn?" tanya penyihir tua itu dengan suara lembutnya yang penuh wibawa.
"Aku mencari Gordon. Aku akan membalas kematian orang tuaku." jawab Ryn dengan mata berapi-api.
Aera menatap Ryn dengan sorot mata yang tajam. "Balas dendam tidak akan mengembalikan keluargamu, Ryn. Tapi jika kau benar-benar bertekad, aku akan membantumu. Ingatlah Ryn, setiap tindakan memiliki konsekuensi."
Ryn mengangguk pasti, Aera sang penyihir tua memberinya sebuah jimat yang dapat membantunya menemukan sekaligus menghadapi Gordon.
Setelah beberapa hari berjalan, akhirnya Ryn mendapati Gordon di dalam sebuah gua tersembunyi. Sambil menghunus pedangnya, Ryn mendekati pria yang telah menghancurkan hati dan hidupnya.
"Gordon! Ini adalah akhir dari kejahatanmu!" teriak Ryn.
Gordon menoleh dan tertawa. "Anak muda, kau pikir kau bisa mengalahkanku? Aku telah melalui banyak pertempuran."
Pertarungan sengit pun terjadi. Pedang beradu, suara dentingan logam memenuhi udara. Ryn bertarung dengan penuh amarah, tapi Gordon memang petarung yang sungguh berpengalaman. Saat Ryn hampir kehabisan tenaga, tiba-tiba Aera muncul di sampingnya.
"Gunakan jimat itu, Ryn!" bisik Aera.
Ryn mengambil jimat dari kantongnya dan mengangkatnya tinggi-tinggi. Cahaya terang memancar dari jimat itu, membutakan pandangan Gordon. Dalam sekejap, Ryn berhasil mengalahkan Gordon dan menahan pedangnya di leher pria itu.
"Lakukanlah, jika itu yang kau inginkan!" ucap Gordon yang seolah telah pasrah.
Sejenak hening menyeruak, Ryn menatap Gordon yang ketakutan, membuat sisi hatinya bergejolak. Di saat itu Aera melangkah mendekat dan meletakkan tangannya di bahu Ryn.
"Balas dendam bukanlah jawaban, Ryn. Biarkan keadilan yang mengambil alih. Kau bisa memilih jalan yang lebih baik." ucap Aera.
Lantas Ryn menurunkan pedangnya. "Aku akan menyerahkanmu kepada Raja Alaric. Biarlah keadilan yang berbicara."
Ryn menggiring Gordon menuju istana Averia, di mana Gordon patut diadili atas kejahatannya. Raja Alaric pun memuji Ryn atas kebijaksanaannya.
"Kau telah menunjukkan kebesaran hati, Ryn. Keputusanmu untuk tidak membunuh Gordon menunjukkan bahwa kau lebih baik daripada dia." ucap sang raja.
Gordon dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Sementara Ryn merasa beban di hatinya mulai memudar. Ia menyadari bahwa dengan tidak membiarkan amarah menguasai dirinya, ia telah menemukan kedamaian.
Beberapa bulan berikutnya, Ryn sudah kembali berada di desanya. Ia memutuskan untuk melanjutkan hidupnya sebagai pandai besi, namun kali ini dengan tujuan yang berbeda. Ia menggunakan keahliannya untuk membantu orang-orang di desanya membuat peralatan yang berguna, dan membantu mereka yang membutuhkan.
Aera datang mengunjunginya suatu hari. "Kau telah membuat pilihan yang benar, Ryn. Tindakanmu telah membawa kebaikan bagi banyak orang."
Ryn tersenyum. "Aku mengerti sekarang. Balas dendam hanya melahirkan lebih banyak kebencian. Tapi dengan memilih kebaikan, kita bisa menciptakan perubahan yang nyata."
Semenjak itulah Ryn menjalani hidupnya dengan penuh makna. Memberi pelajaran bahwa dari sebuah balas dendam, kebaikan dapat hadir bahkan menginspirasi banyak orang. Averia menjadi lebih damai, dan kisah Ryn menjadi legenda yang diceritakan dari generasi ke generasi.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H