"Hai cantik! Kamu melamun? Ini masih siang, jangan melamun!"
"Eh? Ngga Pak.. hehe."
Tak ada yang pernah menduga, bahwa pertemuan pertama itu meninggalkan kesan yang mendalam bagi Aryo sang dosen. Lelaki itu jatuh cinta pada pandangan pertama.
Tapi sejak hari itu, Lia selalu menahan tawa tiap kali bertemu dengan Aryo di kampus. Aryo yang merasakan gelagat aneh gadis itu, lantas mengajaknya untuk makan siang bersama.
"Kamu kenapa Li, ada yang aneh sama saya? Saya lucu ya?"
"Hahaha, bukan Pak." sejenak Lia menghentikan suapan ke mulutnya. "Jauh sebelum kita ketemu di kampus, saya pernah lihat Pak Aryo."
"Lihat saya di mana Li?"
"Pak Aryo itu.. adalah petugas KPK yang nangkep mama saya, tapi dalam mimpi sih.."
"Hahaha, masa sih Li? Jangan-jangan kita jodoh!"
Lia tersedak oleh suapan terakhirnya. Gadis itu tak berhenti terbatuk-batuk hingga matanya berair. Telinganya alergi mendengar kata "jodoh". Aryo pun sigap menyodorkan segelas teh kepada Lia.
"Maaf Li, maaf ya.. Tapi saya serius lho! Kamu mau ngga ....."