Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Waspada, Jangan Jadi Korban Gaslighting dalam Dunia Kerja

15 Mei 2024   09:54 Diperbarui: 15 Mei 2024   10:01 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: lifestyle.kompas.com

Gaslighting adalah salah satu bentuk manipulasi psikologis yang dapat menimbulkan keresahan dan kecemasan pada korbannya. Dampak gaslighting yaitu membuat seseorang merasa ragu terhadap dirinya sendiri dan merasa kebingungan.

Yang lebih parah, gaslighting dapat berdampak lebih serius pada kondisi kesehatan fisik dan mental korbannya hingga rentan mengalami depresi.

Konsep gaslighting berasal dari sebuah drama tahun 1930-an, yaitu film bertajuk "Gas Light" di mana seorang suami memanipulasi istrinya agar meragukan ingatannya dengan mengubah intensitas lampu gas mereka. Dan seiring waktu, istilah ini semakin populer pada tahun 2010-an.

Tujuan seseorang melakukan gaslighting adalah untuk membuat korbannya merasa bersalah, kemudian pelaku mendapat kekuasaan atas korbannya. Pelaku gaslighting juga memiliki tujuan untuk menjebak kita dalam hubungan yang tidak sehat atau toxic relationship.

Bentuk manipulasi psikologis ini dapat terjadi dalam hubungan bersama pasangan, dalam lingkup keluarga, serta dalam lingkungan pekerjaan. Namun dalam artikel ini, gaslighting yang akan kita bahas ialah gaslighting yang kerap terjadi dalam lingkungan pekerjaan.

Bagaimana tidak, jika dalam ruang lingkup keluarga saja gaslighting dapat terjadi, maka kemungkinan lebih besar untuk gaslighting terjadi dalam lingkungan pekerjaan, yang sudah pasti di dalamnya terdapat orang-orang dengan berbagai macam sifat dan karakter.

Agar tidak menjadi korban gaslighting dalam dunia kerja, penting bagi kita untuk memahami seperti apa bentuk atau ciri gaslighting itu sendiri. Namun, bukan berarti sedikit-sedikit kita harus berprasangka buruk setiap kali mendengar komentar dari atasan atau rekan kerja lainnya perihal kinerja atau output pekerjaan kita. Hanya saja, kita harus cukup berwaspada dan cepat tanggap sehingga mudah untuk menyadarinya.

Perilaku gaslighting memang tidak hanya dapat dilakukan oleh orang yang lebih kuat peranannya, dalam hal ini atasan di kantor. Tak menutup kemungkinan perilaku manipulasi psikologis ini juga dapat dilakukan oleh sesama karyawan yang selevel dengan kita.

Maka, bentuk atau ciri seseorang terindikasi melakukan gaslighting pada Anda di antaranya :

1. Selalu bertolak belakang dengan ide Anda
Dalam hal ini, atasan dan rekan kerja kerap memiliki pandangan yang bertolak belakang dengan gagasan atau ide yang Anda berikan. Seolah mereka meragukan kemampuan Anda. Bahkan tak jarang mereka menolak ide Anda dengan alasan yang terkesan mengada-ada dan tidak masuk akal.

2. Berkomentar negatif di depan orang lain
Perlu diwaspadai jika Anda sampai diberi komentar negatif di depan orang lain, bisa jadi ini adalah bentuk gaslighting yang menunjukkan kepada orang lain bahwa kinerja Anda tidak bagus. Hal ini sekaligus menjatuhkan harga diri Anda di hadapan orang lain. Perilaku ini tak hanya dapat dilakukan oleh atasan ke bawahan di depan bawahan lainnya, tapi juga dapat dilakukan oleh sesama bawahan di depan atasannya.

3. Mendapat perlakuan tidak adil
Seorang atasan yang melakukan gaslighting, beliau akan selalu membandingkan cara kerja dan hasil pekerjaan Anda dengan karyawan lainnya. Anda akan selalu disalahkan, sementara karyawan yang disukainya akan selalu dipuji. Meski kenyataannya, kinerja Anda tidak kalah baik darinya.

4. Disalahkan atas kesalahan orang lain
Pelaku gaslighting akan berperilaku seolah mendesak Anda untuk mengucapkan kata maaf. Padahal, jika ditelusuri lebih jauh kesalahan bukan terletak pada diri Anda. Namun terkadang, justru pelaku gaslighting inilah yang mengucapkan kata maaf dengan caranya yang penuh manipulasi, sehingga Anda benar-benar menjadi tidak enak kepadanya.

Jika sudah paham akan ciri-ciri gaslighting yang disebutkan di atas, tentu kita harus dapat mengatasi dan menghadapinya dengan berpikir lebih tenang dan jangan mudah menerima begitu saja ketika disalahkan.

Jika kita merasa tidak berbuat kesalahan, kita harus dapat memberi argumen, penjelasan yang runtun dan logis atas segala komentar dan vonis bersalah yang kita terima. Maka, melatih diri sendiri untuk selalu disiplin adalah kunci utama yang dapat menolong diri kita sendiri.

Disiplin dalam membuat catatan kerja, disiplin dalam menyimpan arsip dokumen dan bukti kerja lainnya. Sehingga dapat menjadi bukti fisik yang kuat ketika kesalahan dilimpahkan kepada kita. Jangan terburu-buru merasa bersalah, hadapilah situasi dengan tenang agar dapat berpikir jernih. Harus berani bersikap tegas dan jangan lemah.

Sebab jika kita panik, dan terburu-buru menganggap diri kita sebagai orang yang paling bersalah atas sebuah kesalahan yang tengah terjadi, maka pada saat itulah seorang pelaku gaslighting telah berhasil melancarkan aksinya.(*)
______________________
Referensi :
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-gaslighting

https://finance.yahoo.com/news/gaslighting-happen-anywhere-home-workplace-093300349.html

https://glints.com/id/lowongan/gaslighting-di-tempat-kerja/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun