Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Roman Artikel Utama

Cerpen: Jatuh di Pelukan Papamu

8 Maret 2024   18:36 Diperbarui: 22 Mei 2024   08:00 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan nada yang lebih rendah, Rani kembali bicara, "Kalau bagi kamu, aku ini salah, aku minta maaf. Aku ngga pernah berniat jahat sama Pak Erman. Satu lagi, aku sama sekali ngga tau kalau dia itu papa kamu."

Arfan masih memperhatikan wajah Rani yang kini terlihat kedua matanya sudah mulai berkaca-kaca. Dengan suara parau, Rani melanjutkan ucapannya.

"Dulu aku selalu tunggu kamu ngomong duluan. Aku kira, kamu suka sama aku. Tapi ternyata sekian lama, kamu ngga peka. Kamu ngga bisa merasakan perasaan aku. Sampai akhirnya kita menjauh. Aku juga ngga tau apa salah aku, sampai kamu ngga pernah hubungin aku lagi. Dan terakhir aku sms, kamu juga ngga jawab."

"Kamu serius mau nikah sama papa?"

Rani mengangguk, "Hmm! Aku nyaman di dekatnya."

Arfan hanya dapat menghela nafas dan menurunkan tangannya yang sejak tadi masih menggantung ke dinding. "Oke. Aku ngga akan ikut campur hubungan kalian."

Wanita itu tersenyum tipis dan mulai melangkah pergi, menjauh dari tubuh Arfan yang masih mematung. Ruang dalam hati lelaki itu seketika hancur. 

Ia menyesal, mengapa baru hari ini ia dapat melihat sejuta ketulusan tersirat dalam kedua mata Rani. Seandainya saja, dulu ia tidak membuang waktu untuk terus menduga-duga, pasti Rani tak kan pernah jatuh di pelukan papanya.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun