Mohon tunggu...
Novianti Puspitasari
Novianti Puspitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa dan Guru - Mahasiswa PG PAUD UNS

Gemar Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gambaran Hatiku

30 April 2021   07:55 Diperbarui: 30 April 2021   08:07 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari demi hari telah aku lalui. 

Tak seharipun terlewatkan air mata ini jatuh karena mengingatmu. 

Aku tak mengerti, mengapa aku mengalami ini semua.  

Sakit yang begitu hebat. Sakit yang obatnya tak bisa kubeli.  

Bahkan uangpun tak bisa membelinya. 

Yang kurasakan saat ini, aku takut kehilanganmu.  Tapi sungguh apa memang sebenarnya aku memang telah kehilangan kamu. 

Aku mencoba untuk tetap tegar.  

Menyikapi jalan yang telah kupilih. 

Aku mencoba terus melangkah dengan mendekap sekeping hati yang harus kujaga.  Aku tak tahu, apakah hati ini masih akan utuh? 

Meski diterpa sakit kehancuran yang tak terlihat tapi rasanya sangat pilu.  

Tubuhku telalu dingin bersimbah air mata yang setiap malam meratap dengan sejuta makna. 

Sejuta makna yang kusendiri tak mampu menjabarkannya. 

Tak ada yang menginginkan dalam posisi ini,  aku tahu.  

Aku mungkin manusia bodoh. 

Yang belum bisa melesat maju. 

Secepat laju bibir ini memutuskan. 

Namun mundur juga bukanlah pilihan.  Setidaknya, aku menepati perkataanku untuk selalu berusaha.  

Meski air mata selalu menjadi pelipurku saat ini.  Setidaknya air mata itu mengalir satu arah menuju tujuannya.

Dan begitu pula harapku bertahan. Berusaha.  

Setidaknya ada keadilan,  dan janji Tuhan yang pasti ditunaikan,  air mata ini akan bermuara pada kebahagiaan.  

Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun