Mohon tunggu...
Novianti TriutamiNingtyas
Novianti TriutamiNingtyas Mohon Tunggu... Editor - Novianti
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kunci kesuksesan adalah bersungguh-sungguh, usaha, do'a, dan restu orang tua

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran Filsafat Pendidikan Progresivisme dan Pemikiran Tokoh-Tokohnya

8 Mei 2020   05:22 Diperbarui: 8 Mei 2020   05:21 2514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai ? Kembali lagi dengan saya. Artikel kali ini membahas tentang Aliran Filsafat Pendidikan Progresivisme dan Pemikiran Tokoh-tokohnya. Berikut ini pembahasannya !

1. Pengertian Aliran Filsafat Pendidikan Progresivisme

Progresivisme berasal dari kata "progres" yang berarti kemajuan" dan "isme" berarti aliran. Secara harfiah progresivisme dapat diartikan sebagai aliran yang menginginkan kemajuan secara cepat. Aliran ini menghendaki suatu kemajuan untuk mengubah suatu perubahan. 

Secara epistemologi, progresivisme merupaka pengetahuan informasi, fakta, hukum, prinsip, proses, dan kebiasaan yang terakumulasi dalam pribadi sebagai seorang proses interaksi dan pengalaman. 

Sehingga pengetahuan yang dihasilkan berdasarkan realitas faktual, yang dikonstruk dan diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat, sehingga kegunaannya pun juga dinikmati oleh masyarakat. Disinilah orang-orang prosigesivisme pendidikan lebih menekankan pada melatih dan merangsang pendidik untuk terus berpikir. 

Dalam konteks filsafat pendidikan, aliran progresivisme ini merupakan suatu aliran yang menekankan bahwa pendidikan bukanlah sekedar upaya memberi pengetahuan pada subyek didik saja tetapi berisi beragam-ragam data empiris dan informasi teoritis, memberikan analisis pertimbangan dan pembuatan kesimpulan menuju pemilihan alternative yang paling memungkinkan untuk pemecahan sebuah masalah yang tengah dihadapi. 

Progesivisme dalam pendidikan ada dua yaitu yang pertama, pandangan progresivisme tentang anak didik dan pendidik. Aliran progresivisme memandang hal tersebut bahwa peserta didik mempunyai akal dan kecerdasan. Hal itu ditunjukkan berdasarkan fakta bahwa manusia mempunyai kelebihan dibandingkan dengan makhluk Allah yang lainnya. Disini peserta didik dipandang sebagai kesatuan jasmani maupun rohani, selain itu juga termanivestasikan disalam tingkah laku dan perbuatan yang berada dalam pengalamannya. Dan sebagai seorang guru, maka Ia harus membimbing dan memfasilitasi sarana prasarana siswanya tersebut. Yang kedua, pandangan aliran progresivisme dalam belajar. Menurut aliran ini belajar itu dilaksanakan oleh gerakan dari asumsi bahwa anak didik itu bukan manusia kecil, melainkan seutuhnya mempunyai potensi untuk berkembang dan kemampuan yang berbeda baik keaktifan, kekreativitasan, maupun mempunyai motivasi yang terus menerus memnuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, dalam aliran ini belajar lebih dipusatkan pada peserta didik bukan dari pendidik atau bahan pelajarannya. Jadi, dalam hal tersebut seorang guru harus benar-benar memperhatikan atau mengetahui potensi yang ada dalam setiap diri peserta didik. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai seorang pendidik yaitu memberikan kesempatan anak didik untuk belajar belajar perorangan (mandiri), memberi motivasi kepada siswa bukan hanya perintah, dan mengikut sertakan anak didik untuk berparisipasi dalam setiap kegiatan agar dapat memenuhi kebutuhan pokok anak tersebut, dalam artian membawa damoak atau pengaruh baik dalam diri peserta didik.

2. Tokoh-tokoh Filsafat Pendidikan Progresivisme

1) William James

Ia adalah seorang filosof yang sangat terkenal. Ia merupakan salah satu tokoh pendiri Aliran Pragmatisme. Ia menegaskan bahwa fungsi otak dan pikiran itu dipelajari sebagai mata pelajaran pokok dari ilmu pengetahuan alam. Artinya, ilmu yang telah kita dapatkan dari alam itu nantinya akan dipikirkan oleh otak untuk dipelajari.

2) John Dewey

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun