Mohon tunggu...
Noviani Ulfa
Noviani Ulfa Mohon Tunggu... Freelancer - Pontianak, Indonesia

everything on my head

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Suara Anak Simpang

1 April 2020   22:01 Diperbarui: 1 April 2020   22:11 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja masih jauh

Fajar usia baru terbit

Tapi kami sudah letih

Meniti jalan tanpa tara

Beban di pundak ini semakin berat

Asa di tangan ini telah kosong

Begitu kejam alam menghukum kami

Menepikan mimpi-mimpi yang baru kami jamahi

Kami tersisih oleh kehidupan

Sorot tajam ini sampai ke hati

Lalu perih...

Kami menjerit kesakitan

            Betapa nestapa diri ini

            Hidup di antara kebisingan

            Berteman dengan debu dan asap kendaraan

            Kami terbakar oleh matahari

            Dan beku oleh malam yang kelabu

Langkah yang tak menentu berlalau

Dimana mata dunia ?

Yang besar berdiri tegap

Sementara kami,

Tergeletak dan terjengap

Tak sudikah bagi mereka

Untuk jamahi hati ini

            Tapi, kami tetap menanti

            Hingga waktu berbaik hati

            Dan sudi menyeka air mata kami

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun