Senja masih jauh
Fajar usia baru terbit
Tapi kami sudah letih
Meniti jalan tanpa tara
Beban di pundak ini semakin berat
Asa di tangan ini telah kosong
Begitu kejam alam menghukum kami
Menepikan mimpi-mimpi yang baru kami jamahi
Kami tersisih oleh kehidupan
Sorot tajam ini sampai ke hati
Lalu perih...
Kami menjerit kesakitan
      Betapa nestapa diri ini
      Hidup di antara kebisingan
      Berteman dengan debu dan asap kendaraan
      Kami terbakar oleh matahari
      Dan beku oleh malam yang kelabu
Langkah yang tak menentu berlalau
Dimana mata dunia ?
Yang besar berdiri tegap
Sementara kami,
Tergeletak dan terjengap
Tak sudikah bagi mereka
Untuk jamahi hati ini
      Tapi, kami tetap menanti
      Hingga waktu berbaik hati
      Dan sudi menyeka air mata kami
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H