Pemprov Semarang melakukan itu bertujuan untuk memajukan para UMKM yang ada di Semarang. Saya sangat tertarik dengan barang barang antik yang dijual mulai dari setrika arang, kamera jaman dahulu,tv jaman dahulu semua tersedia disini. Untuk para pecinta barang antik pasti tempat ini merupakan tempat favorit jika mengunjungi Kota Lama Semarang. Saya dan teman saya mengeksplor setiap bangunan yang ada di Kota Lama tersebut,karena kami tidak ada tour guide maka secara mandiri kami mencari cari informasi mengenai setiap bangunan Kota Lama yang kami kunjungi. Dalam setiap bangunan terdapat sebuah cerita masa lalu yang sangat berharga. Kurangrasanya jika kita mengunjungi sebuah bangunan tidak melakukan swafoto untuk mengabadikan moment berharga yang ada di Kota Lama Semarang.
Setelah kami mengunjungi Kota Lama Semarang, saya dan teman saya mengunjungi sebuah Klenteng yaitu Klenteng Sam Poo Kong. Klenteng Sam Poo Kong ini merupakan bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang laksamana Tiongkok beragama Islam yang bernama Zheng He/Cheng Ho namun tidak semua anak buah kapal beragama Islam.Â
Saat ini selain dijadikan tempat wisata Klenteng Sam Poo Kong juga masuh digunakan sebagai tempat peringatan dan pemujaan atau bersembahyang serta tempat untuk berziarah. Kami mengelilingi setiap sudut bangunan tersebut hitung hitung sambil belajar sejarah. Kami sangat terkesan dengan setiap arsitektur bangunan tersebut karena bangunan tersebut dibangun atas perpaduan agama Islam dengan Tionghoa. Setelah beberapa kali saya mengunjungi Kota Semarang saya semakin tertarik dengan kota ini.Â
Sehingga terlintas dipikiran saya waktu itu,saya inigin sekali melanjutkan Sekolah Perguruan Tinggi di Kota Semarang agar bisa mengeksplor lebih luas pesona apa saja yang disajikan di Kota Semarang. Dan alhamdulillah doa saya dijabah oleh Yang Maha Kuasa,saya berhasil melanjutkan studi di salah satu perguruan tinggi swasta terbaik di Jawa Tengah yaitu Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
by : noviandini nur fadhillah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H