Wasbang (Wawasan Kebangsaan), Bela Negara, Penanganan Isu, dan Kesiapsiagaan Bela Negara merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Muatan tersebut bertujuan untuk menanamkan dalam setiap diri warga negara Indonesia bahwa, setiap warga negara harus peka, peduli dan cinta terhadap tanah airnya yaitu Indonesia, sehingga secara minimal mampu mengantisipasi segala bentuk tindak tidak nasionalis, merusak jati diri bangsa serta mampu menganalisis permasalahan yang terjadi dalam diri bangsa sehingga diharapkan dapat mengatasinya dengan berbagai pikiran dan gagasan dan mampu diimplementasikan dalam bentuk aksi bela negara.
Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara
Permasalahan
Pada era industri 4.0 sekarang ini terdapat banyak tantangan yang dapat menjadi pemicu perubahan setiap bangsa. Perubahan tersebut tentunya dapat dialami baik secara langsung maupun tidak langsung oleh warga negara Indonesia sendiri. Perubahan-perubahan tersebut tentunya dapat diartikan secara baik maupun sebaliknya, namun tentunya setiap negara selalu siap akan perubahan baik tapi perlu menyiapkan diri untuk segala perubahan buruk. Degradasi akan pemahaman wawasan kebangsaan kini sedang terjadi pada generasi penerus bangsa Indonesia, tergerusnya nilai-nilai budaya bangsa, kurangnya pengetahuan tentang sejarah berdirinya bangsa Indonesia, atau bahkan norma-norma sederhana yang menjadi jati diri bangsa kian tergerus dan dilupakan oleh generasi saat ini. Generasi yang saat ini sedang menjadi ujung tombak perubahan dan arah pembangunan bangsa yang dalam hal ini Generasi Milenial/Gen-Z. Hal ini tidak terlepas dari faktor internal maupun eksternal, faktor internal merupakan faktor yang mempengaruhi dari dalam bangsa Indonesia, misalnya pengaruh lingkungan, ketidakpercayaan generasi sebelumnya terhadap generasi saat ini, dan nilai-nilai kebudayaan luhur bangsa yang tidak disampaikan secara baik kepada generasi saat ini. Selain itu terdapat faktor eksternal yang mempengaruhi seperti masuknya berbagai jenis game online, westernisme, dan banyak pemahaman serta faktor lain yang andil dalam terjadinya degradasi terkait wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela Negara. Untuk itu, dalam mengatasi hal tersebut diatas perlu pemahaman tentang wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela negara agar setidaknya degradasi tentang pemahaman tentang jati diri bangsa dapat diatasi dengan pembekalan wawasan kebangsaan dan nilai bela negara kepada generasi saat ini.
Wawasan Kebangsaan
Wawasan kebangsaan mencakup seluruh pemahaman dan pengetahuan terkait bangsa dan negara Indonesia, dimana muatan tersebut selalu diajarkan sejak dini, mulai dari jenjang Pendidikan dasar, menengah maupun Pendidikan tinggi. Wawasan Kebangsaan dianggap penting sejalan dengan visi Indonesia emas 2045 yaitu Pembangunan Manusia serta penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Tekonlogi, hal ini penting agar setiap warga negara dapat mengenal dan lebih mencintai bangsanya sendiri. Hal ini penting untuk kesiapan dan kesanggupan dalam melakukan aksi bela negara.
Secara teori wawasan kebangsaan adalah cara pandang, pola pikir ataupun pemahaman mengenai bangsa Indonesia dalam rangka mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.
4 (empat) Konsensus Berbangsa dan Bernegara
Konsensus adalah sebuah frasa untuk menghasilkan atau menjadikan sebuah kesepakatan yang disetujui secara bersama-sama antar kelompok atau individu. Bangsa Indonesia menetapkan Konsensus yakni :
- Pancasila
- Undang-Undang Dasar 1945
- Bhinneka Tunggal Ika
- Negara Kesatuan Republik Indonesia
Selain dari Konsensus diatas, sarana pemersatu, identitas, dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi simbol kedaulatan dan kehormatan negara sebagaimana diamanatkan dalam UUD NRI Tahun 1945 yaitu :
Bendera
Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bendera Negara adalah Sang Merah Putih.
Bahasa
Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi nasional yang digunakandi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai jati diri bangsa, kebanggaan nasional, sarana pemersatu berbagai suku bangsa, serta sarana komunikasi antardaerah dan antarbudaya daerah
Lambang Negara
Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Lambang Negara adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Lagu Kebangsaan Indonesia.
Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya. Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya digubah oleh Wage Rudolf Supratman.
Nilai-nilai Dasar Bela Negara
Cinta Tanah Air
Kesadaran Bela Negara ditumbuhkan dari kecintaan pada Tanah Air Indonesia, tanah tumpah darah yang menjadi ruang hidup bagi warga Negara Indonesia.
Sadar Berbangsa Dan Bernegara;
Dari kecintaan pada tanah air, dikembangkan keinginan yang kuat untuk berbuat yang terbaik untuk negeri. Sadar menjadi bagian dari bangsa dan Negara akan mendorong pada tekad, sikap dan perilaku untuk menjadi warga Negara yang baik, yang patuh dan taat pada hukum dan norma-norma yang berlaku.
Setia Pada Pancasila Sebagai Ideologi Negara;
Sebagai dasar Negara yang mempersatukan bangsa yang majemuk dengan kebhinekaanya. Pancasila telah terbukti mampu menjaga integrasi dan integritas bangsa.
Rela Berkorban Untuk Bangsa Dan Negara;
Rela berkorban untuk bangsa dan Negara, yang dikembangkan dengan aksi nyata, tanpa pamrih dan didasari pada keyakinan bahwa pengorbanan tersebut tidak akan sia-sia.
Kemampuan Awal Bela Negara.
Kemampuan awal bela Negara tidak dapat diartikan secara sempit, namun harus diartikan secara luas. Di lapangan pengabdian sesuai profesi masing, kompetensi menjadi awal dari terbentuknya kemampuan untuk membela Negara menghadapi berbagai bentuk ancaman, bahkan sejak ancaman tersebut masih berupa potensi ancaman.
ANALISIS ISU KONTEMPORER
Permasalahan
Perlu disadari globalisasi memberikan dampak sebagai perubahan lingkungan strategis. Termasuk di dalamnya terjadi pergeseran pengertian tentang nasionalisme yang berorientasi kepada pasar atau ekonomi global. Pada tahun mendatang diperkirakan jumlah penduduk dunia akan mencapai 10 milyar dan akan terus bertambah, sementara sumber daya alam dan tempat tinggal tetap, maka manusia di dunia akan semakin keras berebut untuk hidup, agar mereka dapat terus melanjutkan hidup. Pada perubahan ini perlu disadari bahwa globalisasi dengan pasar bebasnya sebenarnya adalah sesuatu yang tidak terhindarkan dan bentuk dari konsekuensi logis dari interaksi peradaban dan bangsa. Isu lainnya yang terkait terorisme dan radikalisasi yang terjadi dalam sekelompok masyarakat, baik karena pengaruh ideologi laten tertentu, kesejahteraan, pendidikan yang buruk atau globalisasi secara umum. Bahaya narkoba merupakan salah satu isu lainnya yang mengancam kehidupan bangsa. Bentuk kejahatan lain adalah kejahatan saiber (cyber crime) dan tindak pencucian uang (money laundring). Bentuk kejahatan saat ini melibatkan peran teknologi yang memberi peluang kepada pelaku kejahatan untuk beraksi di dunia maya tanpa teridentifikasi identitasnya dan penyebarannya bersifat masif.
Berdasarkan penjelasan diatas tentunya terdapat dampak yang cukup signifikan dalam kejadiannya, namun satu hal yang dapat disepakati bersama bahwa semua itu terjadi diawali dengan adanya isu terlebih dahulu, isu beredar tentunya berdasarkan fakta, berbeda dengan hoax, isu merupakan suatu trigger negara pada umumnya dan diri sendiri pada khususnya untuk dapat mengambil tindakan dalam melakukan penanganan dan langkah awal sebelum isu tersebut berkembang dan bahkan mungkin akan berkembang. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang analisis isu saat ini atau isu kontemporer.
Penanganan Yang Dapat Dilakukan
Teknik-yeknik dalam Analisis yaitu :
Teknik tapisan bisa dengan cara AKPK atau USG.
AKPK : Menetapkan rentang penilaian (1-5) pada kriteria;
Aktual, Kekhalayakan,Problematik, dan Kelayakan. Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. Kekhalayakan artinya Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.
USG : Alat bantu tapisan lainnya misalnya menggunakan
kriteria USG dari mulaisangat USG atau tidak sangat USG. Urgency : seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
2. Teknik Analisis Isu dilakukan setelah teknis tapisan, dengan menggunakan alat bantu dengan teknik berpikir kritis, misalnya menggunakan system berpikir mind mapping, fishbone, SWOT, tabel frekuensi, analisis kesenjangan, atau sekurangnya-kurangnya menerapkan kemampuan berpikir hubungan sebab-akibat untuk menggambarkan akar dari isu atau permasalahan, aktor dan peran aktor, dan alternatif pemecahan isu yang akan diusulkan.
3. Secara umum Isu Kritikal terbagi menjadi 3 Kelompok yaitu :
- CURRENT ISSUEÂ (Isu saat ini) merupakan kelompok isu yang mendapatkan perhatian dan sorotan publik secara luas dan memerlukan penanganan sesegera mungkin dari pengambil keputusan
- EMERGING ISSUE (Isu Berkembang) merupakan isu yang perlahan masuk dan menyebar di ruang publik, dan publik mulai menyadari adanya isu tersebut.
- ISU POTENSIAL Kelompok isu yang belum nampak di ruang publik, namun dapat terindikasi dari beberapa instrumen (sosial, penelitian ilmiah, analisis intelijen, dsb) yang mengidentifikasi adanya kemungkinan merebak isu dimaksud di masa depan.
4. Issu Scan
- Media scanning : Penelusuran sumber-sumber informasi isu dari media seperti surat kabar, majalah, publikasi, jurnal profesional dan media lainnya yang dapat diakses publik secara luas.
- Exixting data : Menelusuri survei, polling atau dokumen resmi dari lembaga resmi terkait dengan isu yang sedang dianalisis.
- Knowledgeable others : Profesional, pejabat pemerintah, trendsetter, pemimpinopini dan sebagainya.
- Public and private organizations : Komisi independen, masjid atau gereja, institusi bisnis dan sebagainya yang terkait dengan isu-isu tertentu.
- Public at large : Masyarakat luas yang menyadari akan satu isu dan secara langsung atau tidak langsung terdampak dengan keberadaan isu tersebut.
Permasalahan
Melihat perkembangan bangsa Indonesia saat ini dan berdasarkan isu yang terjadi belakangan, banyak generasi saat ini yang mudah tergerus globalisasi, masuknya berbagai jenis pengaruh budaya asing membuat pemuda Indonesia sedikit demi sedikit kehilangan jati diri bangsa. Sikap acuh tak acuh bahkan kecenderungan tidak peduli perlahan mulai menjamur di kalangan muda saat ini, banyak pemuda yang menyalahgunakan kemampuannya, seperti contoh balapan liar, narkoba, dsb. Hal ini tentunya menjadi ancaman secara tidak langsung terhadap kesiapsiagaan bela negara, maka dari itu diperlukan pemahaman tentang kesiapsiagaan bela negara.
Kesiapsiagaan Bela Negara
Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Kegiatan dan pelatihan dasar bela negara bagi CPNS meliputi:
- kegiatan olah raga dan kesehatan fisik;
- kesiapsiagaan dan kecerdasan mental;
- kegiatan baris-berbaris dan tata upacara;
- keprotokolan;
- pemahaman dasar fungsi-fungsi intelijen dan badan pengumpul keterangan;
- kegiatan ketangkasan dan permainan dalam membangun tim;
- kegiatan caraka malam dan Api Semangat Bela Negara (ASBN);
- membuat dan melaksanakan rencana aksi
Kesehatan jasmani merupakan kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan kerja atau aktifitas, mempertinggi daya kerja dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau berlebihan (Agus Mukholid, 2007). Komponen kebugaran jasmani di antaranya: komposisi tubuh, kelenturan/fleksibilitas tubuh, kekuatan otot, daya tahan jantung/paru-paru, daya tahan otot, dan pola hidup sehat. Kesehatan mental berkaitan dengan sistem berpikir, kesehatan berpikir, kendali diri, manajemen stres, emosi positif, dan makna hidup. Kesiapsiagaan jasmani adalah kegiatan atau kesanggupan seseorang untuk melaksanakan tugas atau kegiatan fisik secara lebih baik dan efisien. Kesiapsiagaan mental adalah kesiapsiagaan seseorang dengan memahami kondisi mental, perkembangan mental, dan proses menyesuaikan diri terhadap berbagai tuntutan sesuai dengan perkembangan mental/jiwa (kedewasaan) nya, baik tuntutan dalam diri sendiri maupun luar dirinya sendiri, seperti menyesuaikan diri dengan lingkungan rumah, sekolah, lingkungan kerja dan masyarakat. Peraturan Baris Berbaris (PBB) bertujuan untuk mewujudkan disiplin yang prima, agar dapat menunjang pelayanan yang prima pula, juga dapat membentuk sikap, pembentukan disiplin, membina kebersamaan dan kesetiakawanan dan lain sebagainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H