Mohon tunggu...
Novia Nanda Putri
Novia Nanda Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Suka Menulis!

Semoga semua tulisan yg kutuangkan disini seperti kopi, semua orang bisa menikmatinya. 🤍

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Cara Mengatur Keuangan Keluarga Tanpa Drama.

19 Januari 2025   09:45 Diperbarui: 19 Januari 2025   14:15 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : pexels/Mikhail Nilov. 

Catatlah pengeluaran dan pendapatan dalam keluarga. Misalnya kebutuhan pokok,seperti makanan, kesehatan ,tempat tinggal, listrik, dan juga kebutuhan yang lainnya. Kamu harus tahu, dan pastikan pengeluaran tidak melebihi pendapatan. Selain itu, selalu buat dana darurat untuk kebutuhan yang tidak terduga.

3. Menabung.

Menabung juga perlu dilakukan jauh-jauh hari agar tidak berat. Misal untuk biaya pendidikan anak atau asuransi untuk anak,orang tua juga bisa menyiapkan jauh-jauh hari uangnya dengan menabung.


4. Komunikasi dan Evaluasi.

Komunikasi ini memang sangat penting, apalagi membicarakan keuangan dengan pasangan. Terkadang orang akan bertanya kepada pasangannya sebelum menikah, "Aku kalau sudah menikah boleh kerja nggak?" Nah, ini kan berkaitan dengan keuangan setelah menikah.

Dan tidak hanya menanyakan hal itu, kalau belum menikah, itu perlu juga untuk menanyakan secara detail ke pasangan. Kalau menurutmu, kenapa aku perlu kerja? Kamu tuh pengen istri yang kaya gimana sih? Dan perempuan juga terkadang tetap memilih untuk bekerja karena bekerja ini selain tentu menghasilkan uang, bikin perempuan jadi merasa berdaya, dan kalau ada apa-apa, tuh merasa lebih percaya diri dan tidak takut ditinggalin.

Dan terkadang untuk membicarakan masalah tentang keuangan ini terlihat agak sensitif, apalagi jika tidak ada budaya di keluarganya yang selalu membicarakan tentang keuangan.

Mereka terkadang ragu atau merasa khawatir, takut pasangan marah ,takut pasangan menyebut kamu pelit, atau menganggap kamu materialistis. Untuk asumsi-asumsi itu, sebaiknya di hilangkan terlebih dahulu. Nah, saat kamu ngomongin itu, tujuannya pasti ingin keuangan keluarga kamu jadi lebih rapi.

Jika saat membahas hal ini suami kamu marah, ya sudah, berhenti sejenak. Cobalah cara yang berbeda, misalnya dengan teks. Metode yang berbeda juga akan menghasilkan hasil yang berbeda. Atau misalnya ngobrol saat jalan-jalan, atau makan malam, atau dalam konteks lain. Setiap pasangan juga memiliki cara obrolan atau komunikasi yang berbeda.

Ini juga cocok untuk ibu-ibu atau istri yang suaminya tidak terbuka soal keuangan mereka. Biasanya , mereka hanya menerima uang saja dan tidak pernah tahu berapa penghasilan suaminya, berapa pengeluarannya dan tabungannya berapa?

Nah, ini bisa banget untuk dicoba cara itu. Sebenarnya, tujuan keuangannya mau gimana? Atau, seperti apa yang diinginkan suami istri? Atau, tanyakan apa yang membuat dia ragu untuk membuka masalah keuangan itu, atau apa yang bikin kamu khawatir ? Nah, hal itu harus dibicarakan, atau deep talk gitu tentang uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun