Dan perempuan itu terkadang didiskriminasi, terutama perempuan yang sudah punya anak. Jika ingin resign karena memiliki anak , juga harus dipikirkan, apakah pilihanmu ingin resign dan memilih merawat anakmu? Atau apakah kamu merasa tidak ada pilihan lain sehingga harus resign karena anak? Ini juga perlu dipikirkan sebagai biaya pengasuhan tadi.
Oleh karena itu, untuk memiliki anak, harus dipikirkan secara matang; apakah bisa bertanggung jawab secara fisik, mental dan finansial.
Dari sini kita bisa belajar bahwa jika keluarga tidak bisa mengatur keuangan keluarga mereka, ini bisa menjadi masalah yang cukup serius.
Jadi, bagaimana sih mengatur keuangan dalam keluarga tanpa drama?
1. Tentukan Tujuan Keuangan Keluarga.
Mimpi sebagai keluarga kan banyak ya, bukan cuma untuk pendidikan anak saja yang harus dipikirkan jauh-jauh hari. Belum lagi mimpi mimpi lain. Misalnya, ingin punya rumah, atau banyak sekali orang yang baru memikirkan rumah saat menikah, tetapi ingin merenovasi rumahnya atau membeli interior baru.
Atau misalnya ingin membeli mobil baru, ingin liburan bersama keluarga, atau ingin umroh bersama keluarga. Nah, impian atau keinginan ini kan banyak sekali, namun terkadang dana yang tersedia terbatas.
Nah, perencana keuangan justru membantu kita untuk mencapai tujuan-tujuan atau impian-impian kita.
Menentukan tujuan keuangan keluarga itu juga sangat penting. Misalnya kamu harus berbicara tentang hal ini dengan pasanganmu, mengenai mimpi sebagai keluarga, nih, apa saja sih? Dan tentukan juga rencana keuangan jangka pendek dan jangka panjang, misalnya untuk biaya pendidikan anak, kesehatan, atau biaya pengasuhan. Serta biaya-biaya lain yang harus kita tetapkan tujuannya.
Sebenarnya untuk membicarakan hal keuangan, bukan hanya saat sudah menikah, kita bisa menanyakan hal itu ke pasangan justru sebelum menikah, dan itu sangat penting.
Berkaitan dengan uang, itu bukan cuma penghasilan, tetapi bagaimana kebiasaan dia dengan utang. Bagaimana kebiasaan dia dengan perbelanjaan? Apakah dia tipe yang langsung belanja setelah gajian dan setelah itu ngirit selama 3 minggu? Atau dia yang tipe yang hemat? Nah, itu juga bisa jadi pertimbangan kamu sebelum menikah, apakah hal itu cocok denganmu atau tidak. Ini sangat mempengaruhi bagaimana dia mengatur keuangan keluarganya.
2. Buat Anggaran Keluarga.