Mohon tunggu...
Novia Istiqomah Ramadhani
Novia Istiqomah Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University

Saya merupakan mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University dari program studi komunikasi digital dan media. Saya memiliki minat di bidang Public Speaking sehingga sering mendapat tawaran pekerjaan di bidang tersebut. Saya senang mengeksplor dan mengembangkan kemampuan serta saya pribadi yang kreatif, inovatif, memiliki semangat dan dedikasi yang tinggi, berkomitmen serta rasa tanggung jawab.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sepi Pengunjung, Kumpulan Buku Terbengkalai di Perpustakaan Kecamatan Surade

16 Maret 2023   08:30 Diperbarui: 16 Maret 2023   08:46 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sukabumi, 23 Februari 2023. Perpustakaan Kecamatan Surade yang berada di Jalan Surade - Ujung Genteng, Swakarya, Surade, Sukabumi kondisinya memprihatinkan. Perpustakaan hanya dijaga oleh satu orang yaitu pegawai dari pengurus kecamatan. Area perpustakaan yang berdampingan dengan kantor kecamatan ini terlihat sepi pengunjung bahkan hampir tidak ada. 

“Untuk pengunjung ketika teteh masuk dalam seminggu ada satu orang atau dua orang tidak terlalu ramai. Pada tahun 2019 juga hanya beberapa orang yang pinjam dan pengunjung setelah itu makin gak ada, apalagi pas covid-19.” Ucap Kiki Ratna Sari selaku penjaga perpustakaan kecamatan. Kiki Ratna Sari bekerja di Kecamatan Surade sejak tanggal 18 Januari 2018. Tepatnya pada bulan Maret 2018 beliau diberi tugas sebagai operator perpustakaan Kecamatan Surade. 

Area perpustakaan kecamatan terdapat kantor Satuan Polisi Pamong Praja. Sebelah perpustakaan juga terdapat mushola dan kantor Pemilihan Umum Kecamatan Surade. Kondisi bangunan di sekeliling perpustakaan terlihat baik dan masih beroperasi.

Perpustakaan yang berdiri sejak tahun 2016 ini beroperasional pada jam 08:00 - 16:00 WIB. “Sampai sekarang karena disini terdapat perpustakaan daerah dan sekarang serba digital juga jadi salah satu faktor kenapa Perpustakaan Kecamatan Surade ini sepi pengunjung.” Ucap penjelasan dari Kiki Ratna Sari ketika ditanya alasan perpustakaan sepi pengunjung.

Berbagai macam jenis buku bacaan yang terdapat di Perpustakaan Kecamatan Surade. Mulai dari buku tentang agama, filsafat hingga banyak buku cerita anak yang menarik. Total jumlah buku yang terdapat di dalam Perpustakaan Kecamatan Surade kurang lebih ada 1000 buku. Sayangnya walaupun jumlah buku yang cukup banyak, peminat masyarakat untuk membacanya yang kurang.

dokpri
dokpri

Saat ditanya bagaimana sistem pendistribusian buku baru di Perpustakaan Kecamatan Surade. Kiki Ratna Sari mengatakan bahwa tidak ada buku baru setiap bulannya. Buku yang terdapat di Perpustakaan Kecamatan Surade berasal dari Dinas Perpustakaan Pusat yang berada di daerah Cisaat. Perpustakaan ini tersedia untuk semua masyarakat dan siapapun yang ingin membacanya diperbolehkan. “Bagi yang ingin meminjam buku nantinya akan didata terlebih dahulu, di mintai KTP nya juga nanti akan diberi jeda waktu satu minggu untuk peminjaman satu buah buku.” Ucap Kiki Ratna Sari menjelaskan prosedur peminjaman buku di Perpustakaan Kecamatan Surade. 

Bagi masyarakat yang tidak mempunyai KTP atau dibawah umur 17 tahun. Tetap diperkenankan untuk meminjam buku dengan syarat menggunakan kartu pelajar guna pendataan identitas peminjaman buku. “Dari sekolah kadang juga ada, cuman kalau untuk sekarang emang udah nggak ada. Saat ini kan sudah ada perpustakaan daerah di Cibatu.” Ucap Kiki Ratna Sari. 

Buku yang tersedia di Perpustakaan Kecamatan Surade adalah buku keluaran lama dan belum diperbarui. Jumlah buku yang ada di perpustakaan ini memang cukup banyak. Rata-rata yang tersedia adalah buku lama yang menjadi salah satu penyebab Perpustakaan Kecamatan Surade ini sepi pengunjung. 

dokpri
dokpri

Kondisi Perpustakaan Kecamatan Surade yang tidak terlalu besar ini terdiri dari tiga etalase rak buku. Fasilitas yang tersedia berupa tempat duduk untuk pembaca dan galon yang berisi air mineral. Buku yang berada di Perpustakaan Kecamatan Surade juga cukup berdebu. Hal ini disebabkan karena buku yang berada disini memang jarang dibuka dan dibaca. 

“Kalau yang mau disini ya bisa baca, sama staf kecamatan jadi untuk internal saja. Kadang juga untuk para tamu kalau datang sambil nunggu sekalian baca buku, cuma emang sekarang udah jarang ada karena udah jamannya sekarang apa-apa dari internet.” Ujar Kiki Ratna Sari menjelaskan keadaan perpustakaan saat sepi pengunjung.

Situasi terkini juga dijelaskan bahwa tidak ada program dari pemerintah untuk meningkatkan minat pembaca. Sehingga kondisi Perpustakaan Kecamatan Surade juga tetap sepi pengunjung. “Semenjak saya disini belum sih, kalau dulu kurang tau ya tapi semenjak 2018 memang gak ada.” Ujar Kiki Ratna Sari saat ditanya mengenai sosialisasi dari pemerintah. 

Kenyataannya hampir di setiap perpustakaan daerah selalu sepi dari pengunjung. Dari pengunjung yang ingin membaca buku maupun ingin meminjam buku atau mencari buku referensi. Hal ini disebabkan oleh rendahnya minat membaca dan daya baca pelajar, mahasiswa atau masyarakat umum. Mendorong minat dan daya baca masyarakat menjadi suatu hal yang sangat penting.

Pentingnya peningkatan minat baca masyarakat harus seimbang dengan perkembangan teknologi dan informasi saat ini. Masyarakat dapat dengan mudah membaca  informasi di berbagai media seharusnya memanfaatkannya untuk meningkatkan pengetahuan. Kegiatan ini sangatlah perlu karena kita ketahui bahwa minat baca masyarakat Indonesia masih rendah.

Faktanya saat ini tantangan dalam meningkatkan minat baca semakin tinggi karena banyak jenis hiburan game online. Tayangan televisi juga dapat mengalihkan perhatian bagi anak-anak juga untuk orang dewasa untuk membaca buku. Kurangnya jumlah dan jenis buku yang tidak bervariasi sehingga berdampak untuk anak-anak dan masyarakat menjadi kurang berminat. 

Kita mengetahui bahwa “Buku adalah Jendela Dunia” yang berarti membaca buku membuka dunia. Jika kita ingin pengetahuan dan wawasan keilmuan kita terus meningkat seharusnya kita rajin membaca. Buku sebagai pintu masuk dari berbagai informasi yang ada. Semoga masyarakat lebih meningkatkan literasi membacanya dan tertarik untuk membaca buku kembali. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun