Kondisi Perpustakaan Kecamatan Surade yang tidak terlalu besar ini terdiri dari tiga etalase rak buku. Fasilitas yang tersedia berupa tempat duduk untuk pembaca dan galon yang berisi air mineral. Buku yang berada di Perpustakaan Kecamatan Surade juga cukup berdebu. Hal ini disebabkan karena buku yang berada disini memang jarang dibuka dan dibaca.
“Kalau yang mau disini ya bisa baca, sama staf kecamatan jadi untuk internal saja. Kadang juga untuk para tamu kalau datang sambil nunggu sekalian baca buku, cuma emang sekarang udah jarang ada karena udah jamannya sekarang apa-apa dari internet.” Ujar Kiki Ratna Sari menjelaskan keadaan perpustakaan saat sepi pengunjung.
Situasi terkini juga dijelaskan bahwa tidak ada program dari pemerintah untuk meningkatkan minat pembaca. Sehingga kondisi Perpustakaan Kecamatan Surade juga tetap sepi pengunjung. “Semenjak saya disini belum sih, kalau dulu kurang tau ya tapi semenjak 2018 memang gak ada.” Ujar Kiki Ratna Sari saat ditanya mengenai sosialisasi dari pemerintah.
Kenyataannya hampir di setiap perpustakaan daerah selalu sepi dari pengunjung. Dari pengunjung yang ingin membaca buku maupun ingin meminjam buku atau mencari buku referensi. Hal ini disebabkan oleh rendahnya minat membaca dan daya baca pelajar, mahasiswa atau masyarakat umum. Mendorong minat dan daya baca masyarakat menjadi suatu hal yang sangat penting.
Pentingnya peningkatan minat baca masyarakat harus seimbang dengan perkembangan teknologi dan informasi saat ini. Masyarakat dapat dengan mudah membaca informasi di berbagai media seharusnya memanfaatkannya untuk meningkatkan pengetahuan. Kegiatan ini sangatlah perlu karena kita ketahui bahwa minat baca masyarakat Indonesia masih rendah.
Faktanya saat ini tantangan dalam meningkatkan minat baca semakin tinggi karena banyak jenis hiburan game online. Tayangan televisi juga dapat mengalihkan perhatian bagi anak-anak juga untuk orang dewasa untuk membaca buku. Kurangnya jumlah dan jenis buku yang tidak bervariasi sehingga berdampak untuk anak-anak dan masyarakat menjadi kurang berminat.
Kita mengetahui bahwa “Buku adalah Jendela Dunia” yang berarti membaca buku membuka dunia. Jika kita ingin pengetahuan dan wawasan keilmuan kita terus meningkat seharusnya kita rajin membaca. Buku sebagai pintu masuk dari berbagai informasi yang ada. Semoga masyarakat lebih meningkatkan literasi membacanya dan tertarik untuk membaca buku kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H